Malaysia Akan Berinvestasi pada Pembangunan IKN Nusantara
BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengatakan pada hari Senin (9/1) bahwa negaranya akan berinvestasi dalam pengembangan ibu kota baru Indonesia, IKN Nusantara, di pulau Kalimantan, pulau yang dimiliki oleh kedua negara.
Anwar melakukan perjalanan luar negeri pertamanya ke Jakarta sejak menjabat pada November, mengatakan setidaknya 10 perusahaan Malaysia telah berkomitmen untuk berinvestasi di Nusantara, ibu kota baru yang dipilih pada tahun 2019 untuk menggantikan Jakarta.
Anwar mengutip kedekatan Nusantara dengan negara bagian Sabah dan Sarawak Malaysia dan wilayah federal di pulau Kalimantan, dengan mengatakan pertumbuhan ibu kota baru akan menguntungkan ekonomi kawasan.
Pembangunan Nusantara tahap pertama dimulai pada Maret tahun lalu, dan diharapkan selesai pada 2045.
Anwar Ibrahim dan Presiden Joko Widodo juga menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama ekonomi yang diperkirakan bernilai sekitar US$ 263 juta.
Kedua belah pihak juga membahas masalah demarkasi perbatasan darat dan laut, serta pekerjaan dan perlindungan pekerja migran Indonesia di Malaysia, yang telah lama dilanda kasus perdagangan manusia dan pelecehan.
Data pemerintah Indonesia menunjukkan lebih dari 50% orang Indonesia yang bekerja di luar negeri, atau sekitar 1,6 juta, berada di Malaysia.
Jokowi menyambut baik komitmen Anwar untuk melindungi pekerja migran, dan mengulangi permintaannya ke Malaysia untuk juga memberikan pendidikan bagi anak-anak pekerja.
Kedua pemimpin juga membahas situasi di Myanmar yang dikuasai militer dan upaya bersama untuk menangani ekspor minyak sawit mereka.
Indonesia dan Malaysia menyumbang 85% dari produksi minyak sawit global, yang memainkan peran penting dalam pemulihan ekonomi mereka. Tapi mereka dihalangi oleh Uni Eropa, yang menurut mereka berpihak pada produsen minyak nabati lainnya.
Anwar dikenal luas di Indonesia sebagai pejuang demokrasi di Malaysia sejak dia sebagai mantan wakil perdana menteri, yang dipecat dan dipenjarakan pada 1990-an menyebabkan protes jalanan besar-besaran dan gerakan reformasi yang meningkat menjadi kekuatan politik besar. Dia sering mengunjungi Indonesia ketika menjadi pemimpin oposisi.
“Indonesia memiliki tempat khusus di hati saya,” katanya dalam konferensi pers bersama dengan Jokowi. “Saya berada dalam situasi sulit, hidup saya terombang-ambing dalam penderitaan, Indonesia menyambut saya sebagai sahabat sejati.”
Indonesia Sambut Keterlibatan Malaysia di Pembangunan IKN Nusantara
Indonesia menyambut baik ketertarikan para investor Malaysia untuk menanamkan modalnya pada pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Jokowi mengatakan bahwa terdapat sebelas letter of intent yang telah ditandatangani oleh sektor swasta Malaysia dalam partisipasi pembangunan IKN Nusantara.
“Sebelas letter of intent telah ditandatangani oleh sektor swasta Malaysia dan diserahkan kepada otoritas IKN yang bergerak di bidang elektronik, kesehatan, pengelolaan limbah, kontruksi, dan properti,” kata Jokowi.
Kunjungan resmi Anwar Ibrahim ke Indonesia juga menyepakati sejumlah nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU). “Sejumlah MoU di bidang perkapalan, pembiayaan ekspor impor, energi hijau, pengembangan industri baterai dan lain-lainnya juga sudah ditandatangani,” lanjutnya.
Jokowi mengatakan bahwa Indonesia dan Malaysia sepakat untuk memperkuat ASEAN. “Kita sepakat ASEAN harus dapat memainkan peran sentral dalam menjadikan kawasan Indo-Pasifik yang damai, sejahtera, dan stabil,” kata Jokowi.
Anwar Ibrahim menyampaikan bahwa Malaysia menunjukkan sikap terbuka dengan memberikan dukungan terhadap pembangunan IKN Nusdantara di Provinsi Kalimantan Timur Anwar Ibrahim meyakini pembangunan IKN Nusantara akan memberikan manfaat positif baik bagi Indonesia maupun Malaysia.
“Oleh itu, kita ambil pendekatan yang positif yaitu mencari jalan supaya pertumbuhan Ibu Kota Negara Nusantara itu akan juga memberi manfaat kepada wilayah yang termasuk Sarawak dan Sabah,” kata PM Anwar Ibrahim. (dengan AP)
Editor : Sabar Subekti
Mataram Mampu Produksi 20 Ton Magot
MATARAM, SATUHARAPAN.COM - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) modern di Sandubaya, Kota Mataram...