Loading...
RELIGI
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:12 WIB | Senin, 23 Juli 2018

Menag: Asadha Mahapuja Momentum Tingkatkan Pemahaman Kitab Suci

Ilustrasi. Menag Lukman Hakim Saifuddin saat menerima Kitab Tripitaka dari YM Bhante Subapanyo Mahatera (Ketum Sangha Theravada Indonesia) (Foto: kemenag.go.id/Rusydi)

MAGELANG, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengharapkan gelaran peringatan Asadha Mahapuja bagi umat Buddha menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan isi Kitab Suci Tripitaka.

“Peringatan Asadha Mahapuja diharapkan menjadi momentum bagi umat Buddha, untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan isi ajaran Kitab Suci sebagai pedoman hidup, sumber petunjuk yang kekal abadi dan universal,” kata Menag Lukman di pergelaran ke-4 pembacaan kitab suci Tipitaka dan Puja Bhakti Agung Asadha 2562 tahun 2018, di pelataran Candi Borobudur, Minggu (22/7).

Di hadapan ribuan umat Buddha, Menag Lukman Hakim Saifuddin mengajak untuk mengamalkan ajaran dan nilai yang terkandung dalam kitab suci di berbagai aspek kehidupan, agar peran dan fungsi Dhamma Kebenaran Sejati lebih dirasakan dalam keberagamaan dan kehidupan bersama.

Menurut Menag Lukman, dalam kehidupan sosial umat beragama dewasa ini sangat memerlukan respons yang tepat dari para pemimpin, termasuk para pemimpin agama sebagai referensi umat. 

“Para bhikkhu dan Pandita, perlu terus menyampaikan dan memberikan pemahaman Buddha Dhamma yang benar, dan utuh kepada umat di tengah perkembangan kehidupan masyarakat yang penuh dinamika dan tantangan,” kata Menag.

Menurutnya, setiap agama mengajarkan toleransi, keadilan, kebaikan, kedamaian, kesejahteraan, dan tidak mengajarkan kekerasan.

Namun demikian, dalam kenyataan sehari-hari terkadang masih ada tindakan kekerasan, yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab, yang seolah-olah memberi kesan bahwa tindakan mereka itu ditujukan untuk membela agama.

“Saya tegaskan bahwa setiap tindakan memaksakan kehendak, apalagi dengan menggunakan kekerasan adalah bertentangan dengan ajaran agama, karena agama sesungguhnya mengajarkan kedamaian dan bertujuan untuk menyelamatkan umat manusia,” kata Menag. (kemenag.go.id)

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home