Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 13:31 WIB | Sabtu, 04 Mei 2019

Menag Melepas Peserta Jalan Santai Kerukunan dan Kebinekaan

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama sejumlah tokoh agama ikut Jalan Santai Kerukunan dan Kebhinnekaan Lintas Agama, start dari lapangan parkir Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, Paroki Katedral, Jalan Katedral, Jakarta Pusat, Sabtu (4/5/2019), yang merupakan rangkaian Perayaan Syukur Gereja Keuskupan Agung Jakarta ke-212 tahun (8 Mei 1807-2019). (Foto: Danyl/kemenag.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada Sabtu (4/5) pagi ini bersama sejumlah tokoh agama melepas Jalan Santai Kerukunan dan Kebhinnekaan Lintas Agama. Pelepasan berlangsung di lapangan parkir Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, Paroki Katedral, Jalan Katedral, Jakarta Pusat.

Jalan santai lintas agama ini merupakan rangkaian Perayaan Syukur Gereja Keuskupan Agung Jakarta ke-212 tahun (8 Mei 1807-2019). Hadir dalam pelepasan jalan santai itu, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar, dari Keuskupan Agung Jakarta, dari Dirjen Bimas Katolik, dan pemimpin majelis agama lainnya.

Sebelum melepas jalan santai kerukunan, Menag Lukman mengucapkan selamat ulang tahun kepada segenap keluarga besar Keuskupan Agung Jakarta. “Terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Gereja Keuskupan Agung Jakarta yang memiliki sejarah panjang dalam meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan di Indonesia,” kata Menag, seperti dilaporkan Benny Andriyos dan dilansir kemenag.go.id.

Menurut Menag jalan santai kerukunan dengan mengusung tema “Kita Berhikmat Bangsa Bermartabat” itu sangat bermakna dalam menjaga, memelihara, dan merawat kebinekaan antarumat beragama.

“Keberagaman dan agama adalah dua ciri yang tidak bisa dipisahkan dari Indonesia. Jalan santai kerukunan ini juga manifestasi dari kita semua dalam menjaga Keberagaman,” kata Menag.

“Kami di Kemenag senantiasa terus mempromosikan dalam konteks Indonesia mengamalkan ajaran agama masing masing pada hakikatnya menjaga Indonesia. Menjalankan kewajiban sebagai warga negara itu juga hakikatnya wujud dari pengamalan ajaran agama,” Menag menambahkan.

Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar dalam kesempatan tersebut menyatakan selama tokoh-tokoh agama aktif membimbing umatnya, langit tidak akan runtuh. “Seandainya saja tidak ada jalanan di sini yang memisahkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, mungkin akan lebih cantik kalau di antara gedung ini tanpa pagar. Pasti sangat Indonesia,” kata Nasarudin Umar dalam sambutan singkatnya.

“Kita sangat berbangga dipimpin oleh seorang Menteri Agama yang sangat memahami hubungan lintas agama di Indonesia. Terima kasih Pak Menteri,”  tutur Nasarudin.

Seuai sambutan, Menag pun berbaur bersama ratusan peserta jalan santai kerukunan dengan menempuh rute sejauh 3,9 kilometer dimulai dari Jalan Katedral, Jalan Veteran III Gambir, Perwira, Jalan Lapangan Banteng Selatan, Hotel Borobudur, dan kembali ke Lapangan Parkir Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga.

Pelepasan jalan santai itu dimeriahkan penampilan Marawis Canda Mulya, Barongsai Kong Ha Hong, Marching Band, Ondel-ondel, dan Reog Singo Manggolo Yudo.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home