Muslim Syiah Nigeria Kunjungi Gereja-gereja Rayakan Natal
KADUNA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah kelompok masyarakat Muslim mengunjungi sejumlah gereja di sebuah kota besar di Nigeria untuk menunjukkan solidaritas mereka dengan umat Kristen di wilayah itu.
Para anggota Islamic Movement, yang dikenal sebagai kelompok Muslim Syiah, mengunjungi tiga gereja di kota Kaduna.
Kota di barat laut negara itu, telah mengalami kekerasan agama yang meluas di masa lalu.
Nigeria memiliki jumlah umat Muslim dan Kristen yang hampir sama, tetapi Islam mendominasi wilayah utara sementara agama Kristen kuat di selatan.
Meskipun menjadi bagian dari penduduk wilayah utara yang mayoritas Muslim, Kaduna memiliki jumlah Kristen yang signifikan. Daerah tersebut telah menyaksikan kekerasan agama di masa lalu.
Umat Muslim dan Kristen merayakan Natal bersama-sama di Nigeria (Foto: Islamic Movement of Nigeria)
Kehidupan kedua kelompok umat itu terpisah setelah kerusuhan antara bulan Februari dan Mei 2000, saat dimulainya keputusan untuk menerapkan hukum Syariah di seluruh Negara Bagian Kaduna.
Hampir 1.000 orang meninggal dalam kekerasan tersebut, sejumlah rumah dan bisnis hancur. Kekerasan berakhir saat tentara Nigeria turun tangan untuk mengembalikan ketenangan.
Sebuah laporan tahun 2003 oleh Human Rights Watch menemukan bahwa penduduk Kristen dan Muslim awalnya tinggal bersama namun setelah kerusuhan tersebut kehidupan kedua kelompok mulai menjauh.
Tapi Dr Shuaibu Musa, pemimpin kelompok Syiah, sangat ingin mempromosikan toleransi dan keragaman.
Di depan kongregasi umat Kristen, dia berjanji untuk melindungi setiap gereja di kota tersebut, surat kabar Vanguard melaporkan, sebagaimana dikutip kembali oleh Independent..
Dia berkata: "Kami di sini untuk bersukacita dengan saudara-saudara Kristen kami pada kelahiran dia yang kedatangannya telah dinubuatkan oleh Nabi kami untuk menandai kemunculan Imam Mahdi yang ditunggu.
Saya akan melindungi agama dan gereja mereka dimanapun mereka berada. Oleh karena itu kami memegang perjanjian ini bahwa ... orang Kristen bukanlah musuh kita, melainkan saudara dan tetangga kita."
Kata-katanya digemakan oleh pendeta Evangelical Church Winning All (ECWA), Sule Mashan.
Dia berkata: "Bersama-sama kita bisa menjembatani persatuan di antara semua orang beragama dan mengambil sikap bersatu melawan pemimpin yang agresif. Gereja harus segera bergabung dalam perjuangan melawan penindas dan tiran. "
Pendeta lainnya, Yohanna Buru, mengucapkan terima kasih kepada kelompok Syiah karena bergabung dengan mereka. Ia mengatakan jumlah umat Islam yang menghadiri ibadah Natal meningkat setiap tahun.
Editor : Eben E. Siadari
KPK OTT Penyelenggara Negara di Kalsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Minggu (6/10) malam ...