Omzet Pedagang Pasar di Bima Diharapkan Naik Jadi Rp 500 Juta
BIMA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo terus membangun infrastruktur perdagangan, salah satunya dengan meresmikan Pasar Raya Amahami di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, pada hari Jumat (29/4).
Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong, memastikan terjadi peningkatan omzet dan pendapatan pedagang hingga dua kali lipat dari jumlah pedagang yang sebelumnya hanya 718 pedagang, kini melonjak menjadi 1.064 pedagang.
“Setelah pasar ini beroperasi, omzet pedagang mencapai dua kali lipat yaitu dari Rp 200-300 juta per hari menjadi Rp 500-600 juta per hari. Angka ini meningkat seiring dengan bertambahnya daya tampung pedagang,” kata Mendag dalam keterangan tertulis, hari Jumat (29/4).
Kementerian Perdagangan memberikan dana Rp 7 miliar untuk membangun Pasar Raya Amahami. Pasar ini merupakan pasar rakyat yang termasuk dalam kategori pasar tipe A dan berdiri di atas lahan 50.000 meter persegi dengan luas bangunan 2.241 meter persegi.
Pasar ini dapat menampung lebih dari 1.000 pedagang sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bima, terutama para pedagang dan petani produsen.
Menurut Mendag, program pembangunan dan revitalisasi merupakan bagian dari program Nawacita Presiden yang akan memberikan manfaat dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Kota Bima.
"Pasar ini akan memberikan manfaat besar bagi para petani produsen dan pedagang di pasar rakyat yang mayoritas adalah pedagang mikro, kecil, dan menengah," dia menambahkan.
Sebelumnya, Presiden mencanangkan pembangunan 5.000 pasar di seluruh Indonesia yang secara bertahap akan dibangun sebanyak 1.000 pasar/tahun. Pada periode tahun 2015, Pemerintah telah membangun/merevitalisasi sebanyak 1.002 pasar, sehingga target tahun 2015 telah melampaui target tahunan.
Kemendag akan terus memantau perkembangan program pembangunan dan revitalisasi pasar. Untuk itu, diperlukan kerja sama dan sinergi seluruh pihak di pusat dan daerah, juga para pengelola pasar, pedagang, dan konsumen.
“Kami berharap semua pihak bisa memelihara pasar ini sehingga kegiatan usaha para pedagang dapat terus berkembang, dan konsumen semakin nyaman untuk berbelanja disini,” tegas Tom.
Selain itu, dengan makin mudahnya distribusi logistik dan perbaikan infrastruktur pasar ini, diharapkan harga menjadi lebih stabil sehingga dapat membuat rasa aman pedagang dalam berusaha. "Ini jelas akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata dia.
Mendag berharap program pembangunan dan revitalisasi pasar tidak mandek hanya sebatas perbaikan/pembangunan fisik. "Inovasi sistem manajemen harus ditingkatkan, terutama pasar tradisional harus menyajikan hal-hal unik yang tak dimiliki pasar modern. Pertahankan ciri khas pasar tradisional," ujar Mendag Tom.
Setelah Kota Bima, Presiden dan Menteri Perdagangan akan meresmikan Pasar Pharaa Sentani dan pasar Doyo Baru Sentani di Jayapura, Papua.
Editor : Eben E. Siadari
Trump Sebut Zelenskyy Siap untuk Kesepakatan Dengan Rusia
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pada hari Minggu ...