Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 10:53 WIB | Selasa, 22 Agustus 2023

Pada AMMTC di NTT, Polri Teken MoU dengan Enam Negara ASEAN

Kapolri dalam penandatanganan MoU kerja sama atasi kejahatan lintas negara dengan enam negara ASEAN, termasuk Singapura. (Foto: Humas Polri)

LABUAN BAJO, SATUHARAPAN.COM-Kapolri, sebagai ketua Pertemuan ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), menandatangani Memorandum of Understanding (Mou) atau nota kesepahaman dengan enam negara pencegahan dan penegakan hukum terhadap kejahatan lintas negara (transnational crime).

Keenam negara yang melakukan penandatanganan MoU adalah Laos, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Malaysia. MoU itu juga menekankan peningkatan pembangunan kapasitas antar negara.

Sebelumnya, hari Senin (21/8) Kapolri membuka sidang ASEAN AMMTC, dan mengatakan, pembahasan di AMMTC harus memiliki semangat untuk terus mengedepankan keamanan dan stabilitas kawasan demi mewujudkan kemakmuran di ASEAN.

“Kita harus selalu mengingat bahwa keamanan rakyat dan stabilitas kawasan menjadi prioritas utama demi mewujudkan kemakmuran bagi ASEAN,” kata Sigit.

 Karena memiliki kedekatan geografis, negara di ASEAN saat ini, menghadapi musuh bersama yakni kejahatan lintas negara yang tidak mengenal batas negara, kedaulatan negara, dan hukum yang berlaku.

“Kita telah menyaksikan, bahwa kejahatan lintas negara telah mengubah modus operandinya, termasuk mengambil keuntungan dari celah yang ada dan perkembangan teknologi,” kata Sigit.

Sigit menyebutkan, setiap negara harus bekerja sama dan berkolaborasi dalam penegakan hukum. Hal itu menjadi kunci. “Guna memperkuat komitmen untuk memberantas dan menanggulangi kejahatan transnasional, kita harus berpikir dan bertindak sebagai satu komunitas, dengan tetap menghargai hukum dan aturan yang berlaku di masing-masing negara,” ucap Sigit.

Menurut Sigit, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu menekankan bahwa, ASEAN harus menjadi kawasan yang stabil dan damai, serta jangkar bagi stabilitas dunia. Kemudian, harus konsisten menjunjung tinggi hukum internasional dan tidak bertindak sebagai proxy bagi siapapun. Harus menjadi kawasan yang bermartabat, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan serta demokrasi.

“Harus memperkuat diri untuk menjadi kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif dan berkelanjutan,” kata Sigit menyampaikan komitmen Presiden Jokowi.

Kuatnya komitmen antar-negara akan menghasilkan capaian dan upaya konkret yang akan bermanfaat bagi kepentingan di dalam dan di luar kawasan, katanya.

“Dalam rapat yang terhormat ini, izinkan saya menegaskan kembali pentingnya komunikasi dan kerja sama menjaga stabilitas, keamanan, dan perdamaian di kawasan. Dukungan, ide, dan kontribusi berharga anda dalam pertemuan ini akan bermanfaat bagi hasil pertemuan ini,” kata Sigit.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home