Papua Akan Rekrut 2.000 Pemuda Setempat Jadi Anggota Polri

JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM-Kapolda Papua, Irjen. Pol. Mathius D. Fakhiri, mengatakan bahwa Polri melalui Polda Papua akan merekrut 2.000 pemuda untuk menjadi bintara untuk ditempatkan di Polres.

Penerimaan bagi 2.000 pemuda dari empat provinsi yang ada di wilayah hukum Polda Papua. Pembukaan penerimaan bintara akan dilakukan April mendatang.

"Karena itu di setiap kesempatan kami minta tokoh masyarakat, adat dan agama untuk mempersiapkan para pemudanya yang ingin menjadi anggota Polri," kata  Irjen. Pol. Mathius D. Fakhiri, hari Jumat (29/3/24).

Kapolda juga menyampaikan tentang rekrutmen tersebut termasuk saat bertemu dengan ondoafi (tokoh adat) dan tokoh masyarakat di Sentani, Kabupaten Jayapura, hari Kamis (28/3) malam.

Mathius D. Fakhiri telah meminta para ondoafi dan tokoh masyarakat menyiapkan anak-anak yang ingin menjadi polisi. Sebab, penerimaan diutamakan bagi orang asli Papua atau anak yang lahir dan besar di Papua.

Kriteria diutamakan karena setelah menjalani pendidikan dan pemantapan nantinya akan ditempatkan di Polres yang ada di tiga daerah otonomi baru (DOB), seperti Provinsi Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan.

"Selain itu, dengan tujuan lainnya, yakni setelah bertugas sebagai polisi tidak lagi mengajukan pindah keluar dari Tanah Papua hingga menyebabkan jumlah anggota berkurang," kata Mathius D. Fakhiri.

Dia juga mengakui bila dihitung perbandingan antara jumlah anggota Polri dengan penduduk, maka cukup. Karena wilayahnya yang luas, maka jumlah tersebut masih belum memadai.

Apalagi ke depan akan ada pembentukan Polda baru di tiga DOB itu sehingga membutuhkan personel.

Dijelaskan bahwa seluruh pembiayaan selama pendidikan akan ditanggung Mabes Polri. Mereka akan dididik di pusdik yang ada di Pulau Jawa.

Setelah menjalani pendidikan, mereka akan mengikuti pemantapan di Polda yang ada di Pulau Jawa sebelum dikembalikan ke Polda Papua untuk ditempatkan di polres-polres.

"Mudah-mudahan dengan makin banyaknya anggota Polri di Tanah Papua dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat," kata  Mathius D. Fakhiri.

Editor : Sabar Subekti