Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 18:19 WIB | Selasa, 01 Maret 2022

Para Diplomat Gelar Aksi Boikot Ketika Menlu Rusia Berpidato

Para duta besar dan diplomat keluar ruang sementara Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, berpidato dengan pesan video yang direkam sebelumnya pada Konferensi Perlucutan Senjata di Jenewa pada hari Selasa, 1 Maret 2022. (Foto: AFP)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Duta Besar Ukraina dan diplomat dari berbagai negara melakukan aksi mogok pada hari Selasa (1/3) ketika menteri luar negeri Rusia berbicara pada Konferensi Perlucutan Senjata di Jenewa.

Para diplomat berdiri dan meninggalkan ruangan ketika pesan video Sergei Lavrov mulai diputar, sebagai protes atas invasi Moskow ke Ukraina.

Duta Besar Ukraina, Yevheniia Filipenko, termasuk di antara banyak diplomat yang meninggalkan ruang saat video mulai diputar, dan ruangan hampir kosong.

Di luar mereka berkumpul di depan bendera Ukraina dan memberikan tepuk tangan meriah yang dapat terdengar di ruangan tempat pidato Lavrov berlanjut, dengan hanya segelintir duta besar dari negara-negara termasuk Yaman, Suriah, Venezuela dan Tunisia yang tersisa untuk mendengarnya.

“Penting untuk menunjukkan sikap solidaritas dengan teman-teman Ukraina kami,” kata duta besar Prancis, Yann Hwang.

Diplomat top Rusia telah dijadwalkan untuk pergi ke Jenewa untuk membahas badan perlucutan senjata yang terkait dengan PBB dan Dewan Hak Asasi Manusia PBB secara langsung pada hari Selasa, tetapi dibatalkan pada menit terakhir. Moskow menyalahkan “sanksi anti-Rusia” yang diberlakukan oleh negara-negara Uni Eropa.

Rusia telah menjadi paria internasional sejak meluncurkan invasi skala penuh enam hari lalu.

“Serangan tanpa pandang bulu Rusia terhadap infrastruktur sipil dan kritis adalah kejahatan perang dan pelanggaran Statuta Roma,” kata menteri luar negeri Ukraina pada pertemuan perlucutan senjata sebelum Lavrov berbicara.

“Agresi Rusia adalah ancaman global,” dia memperingatkan, bersikeras bahwa “responsnya juga harus global.”

Dalam pidatonya, Lavrov menyalahkan Kiev atas krisis tersebut, memperingatkan bahwa mereka mencoba merakit senjata nuklir.

"Saya dapat meyakinkan Anda, Rusia sebagai anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab ... mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mencegah munculnya senjata nuklir dan teknologi terkait di Ukraina," katanya. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home