Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 00:08 WIB | Rabu, 28 Oktober 2020

PBB Peringatkan Meningkatnya Malnutrisi pada Anak-anak Yaman

Perempuan dan anak-anak mengisi air pada ember dari keran umum di tengah kekurangan air yang parah, di pinggiran kota Sanaa. (Foto: dok. AP)

SANAA, SATUHARAPAN.COM-Penduduk di beberapa wilayah Yaman mengalami tingkat malnutrisi akut tertinggi pada anak-anak. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperingatkan bahwa negara itu mendekati krisis pangan yang mengerikan, sebuah laporan PBB pada hari Selasa (27/10).

Penyebab malnutrisi di Yaman yang memburuk pada tahun 2020 adalah pandemi virus corona, penurunan ekonomi, banjir, dan konflik bersenjata yang meningkat. Kekurangan dana yang signifikan dari tanggapan bantuan tahun ini telah memperburuk situasi kelaparan yang sudah suram setelah hampir enam tahun konflik bersenjata terjadi di sana.

“Kami telah memperingatkan sejak Juli bahwa Yaman berada di ambang krisis keamanan pangan yang dahsyat. Jika perang tidak berakhir sekarang, kita mendekati situasi yang tidak dapat diubah dan berisiko kehilangan seluruh generasi anak-anak Yaman,” kata Lise Grande, Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Yaman.

80% Penduduk Bergantung Bantuan

Menurut analisis malnutrisi Fase Keamanan Pangan Terpadu PBB (IPC) di Yaman selatan, kasus malnutrisi akut pada anak balita telah meningkat sekitar 10 persen pada tahun 2020, menjadi lebih dari setengah juta anak.

Kasus anak dengan gizi buruk akut berat naik 15,5 persen, dan setidaknya seperempat juta ibu hamil atau menyusui juga membutuhkan pengobatan akibat gizi buruk.

Sekitar 1,4 juta anak di bawah usia lima tahun tinggal di Yaman selatan, yang berada di bawah kendali pemerintah Yaman yang diakui secara internasional. Data IPC untuk Yaman utara, tempat sebagian besar warga Yaman tinggal dan yang dikendalikan oleh milisi Houthi yang didukung Iran, belum tersedia.

Kelaparan tidak pernah diumumkan secara resmi di Yaman. PBB mengatakan negara itu berada dalam krisis kemanusiaan terparah di dunia, dengan 80 persen penduduknya bergantung pada bantuan kemanusiaan. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home