Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 13:09 WIB | Kamis, 29 Oktober 2015

PDIP: Hujan Sudah Turun, Pansus Karhutla Bahas Apa?

Ilustrasi. Petugas pemadam kebakaran dibantu personel TNI dan Polri berusaha memadamkan lahan gambut yang terbakar di Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Sabtu (5/9). Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya memadamkan lahan dan hutan yang terbakar baik pemadaman udara maupun darat, agar kabut asap tidak terus meluas. (Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, I Made Urip, mempertanyakan alasan mendesak usulan pembentukan Panitia Khusus Kebakaran Hutan dan Lahan yang telah ditandangani 171 anggota dewan (Pansus Karhutla).

Meskipun telah menjadi isu internasional, dia khawatir, pembentukan Pansus Karhutla akan sia-sia.

“Mengenai pembentukan Pansus Karhutlah sudah menjadi isu nasional dan internasional. Cuma sekarang ini jangan sampai Pansus Karhutla menjadi sia-sia. Karena hari ini sudah mulai turun hujan, jadi apa yang mau dipansuskan?,” ujar Urip kepada sejumlah wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, hari Kamis (29/10).

Dia pun bertanya, bila pada hari mendatang ada provinsi di Indonesia yang dilanda banjir atau longsor, apakah DPR akan kembali membentuk pansus untuk menangani masalah tersebut. “Saya mau tanya, kalau Pansus Karhutla, tapi kemudian terjadi banjir atau tanah longsor, itu seperti sia-sia. Tidak ada lagi isu yang akan dibahas Pansus Karhutla itu,” kata Urip.

“Jadi perlu dipikirkan lagi secara detail pembentukan Pansus Karhutla ini,” dia menambahkan.

Komisi IV DPR, sebagai inisiator pembentukan Pansus Karhutla, telah memberikan dokumen berupa tanda tangan dukungan pembentukan Pansus kepada pemimpin DPR. Perwakilan Komisi IV DPR, Viva Yoga Mauladi, Herman Khaeron, Ibnu Multazam, dan Andi Akmal Pasluddin, menyerahkan dokumen itu kepada Wakil Ketua DPR, Agus Hermanto, di ruangannya, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, hari Rabu (28/10).

"Kami inisiator rancangan pembentukan Pansus Karhutla memberikan dokumen resmi terhadap usulan pembentukan Pansus Karhutla," kata Viva.

Sebanyak 171 anggota DPR lintas fraksi dari delapan fraksi dikumpulkan, kecuali Hanura dan NasDem. Viva membantah pembentukan pansus itu untuk merongrong kewibawaan pemerintah, tetapi karena persoalan asap yang masih terjadi di Indonesia.

"Kami rasa meski pemerintah sudah maksimal tapi ternyata asap masih berkecamuk sampai masuk wilayah DKI. Tadi, pukul 14.00 WIB, realtime di Komisi IV masih ada titik api di Indonesia Timur Malut, Merauke, Papua," ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home