Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 11:08 WIB | Sabtu, 30 Maret 2024

Pelabuhan Wani di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah Diresmikan Presiden

Presiden Joko Widodo meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan di Kawasan Teluk Palu, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Rabu, 27 Maret 2024. (Foto: BPMI Setpres/Rusman)

DONGGALA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan di Kawasan Teluk Palu, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Rabu, 27 Maret 2024.

Rekonstruksi ini merupakan respons terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh gempa dan tsunami di tahun 2018.

“Pelabuhan luluh lantak dan berkat kegigihan kita semuanya alhamdulillah hari ini kita resmikan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pelabuhan di Kawasan Teluk Palu, yaitu Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan,” kata Presiden.

Proyek yang dibiayai oleh Asian Development Bank (ADB) sebesar Rp233 miliar ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi pelabuhan yang terdampak bencana gempa dan tsunami, meningkatkan kapasitas layanan pelabuhan sebagai simpul aktivitas logistik, dan meningkatkan konektivitas daerah, serta mendukung aktivitas ekonomi di provinsi Sulawesi Tengah.

Presiden Jokowi juga menyetujui rencana pengoperasian kapal Ro-Ro dari Sulawesi Tengah ke Kalimantan Timur, yang akan mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Saya setuju itu diadakan karena banyak bahan untuk pembangunan, utamanya batu-batuan, pasir itu berasal dari Sulawesi Tengah, mungkin hampir semuanya dari sini. Nilainya itu bukan hanya miliar, tetapi sudah triliun sehingga yang dibangun di Kalimantan Timur, yang senang Sulawesi Tengah,” jelasnya.

Presiden juga menegaskan pentingnya memperkuat fasilitas pelabuhan Indonesia agar dapat bersaing di tingkat internasional. Menurutnya, pelabuhan harus diperkuat dengan standar pelayanan, standar manajemen, standar teknologi, dilengkapi dengan layanan logistik yang terintegrasi, serta terkoneksi dengan moda angkutan lainnya agar pelayanan makin cepat dan efisien.

“Kita perlu terus meningkatkan fasilitas pelabuhan, tidak boleh kalah dengan pelabuhan-pelabuhan di negara lain,” katanya.

Nelayan lokal, Arfan, menyambut baik peresmian pelabuhan ini dan mengatakan bahwa rehabilitasi telah membantu memperbaiki kondisi penjualan dan distribusi hasil tangkapan. “Kalau kami mewakili nelayan, khususnya pantai barat, sangat bersyukur Pak dengan adanya pelabuhan yang direhab begini megahnya, sangat membantu,” kata Arfan.

Dengan rehabilitasi ini, diharapkan akan ada peningkatan dalam proses penjualan hasil laut ke berbagai daerah, termasuk Samarinda dan Balikpapan, yang akan membantu meningkatkan pendapatan nelayan lokal. Arfan menggambarkan perubahan signifikan pascarehabilitasi, “Sekarang sudah sangat terbantu, khususnya nelayan Kabupaten Donggala sangat merasa bersyukur.”

Peresmian ini menandai langkah penting dalam pemulihan infrastruktur Sulawesi Tengah pascabencana, meningkatkan konektivitas antarwilayah, sekaligus memberi dorongan signifikan bagi kecepatan dan efisiensi layanan logistik di Tanah Air. Selain itu, juga diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kehidupan dan ekonomi masyarakat di kawasan tersebut.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home