Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 18:40 WIB | Selasa, 29 Maret 2016

Pembajak Maskapai Mesir Tuntut Suaka

Ilustrasi: Bandara, Larnaca, di Siprus. (Foto: wikipedia.org)

LARNACA, SATUHARAPAN.COM – Pembajak  pesawat maskapai Mesir EgyptAir yang mendarat di Siprus menuntut suaka di pulau Mediterania itu.   

Menurut situs berita The Hindu, hari Selasa (29/3), Presiden Siprus Nicos Anastiades menjelaskan pembajak tidak terkait dengan aksi terorisme.  Keterangan resmi maskapai  menegaskan  pembajak pesawat tersebut berjumlah satu orang yakni yang  mengenakan sabuk bunuh diri, dan memaksa pilot untuk mengalihkan tujuan penerbangan tersebut.

Pembajak itu adalah warga  Mesir, sementara itu menurut situs resmi universitas menjelaskan seorang pembajak dalam pesawat tersebut seorang pengajar kedokteran hewan di Universitas Alexandria, Alexandria, Mesir.

Sebagian besar penumpang  yang  dibajak  kemudian dialihkan ke Siprus sudah dibebaskan di Bandara Larnaca, Siprus. Penerbangan dengan nomor MS181 dibajak pada Selasa (29/3) setelah seorang penumpang mengatakan ia mengenakan sabuk bahan peledak.

Peristiwa itu terjadi ketika pesawat melakukan penerbangan dari Iskandariyah, Mesir, ke ibu kota Kairo.  Pesawat mengangkut 81 orang, termasuk sejumlah warga negara asing.

Para pejabat di Bandara Larnaca, Siprus mengatakan motif pembajakan tidak terkait dengan terorisme tetapi lebih pada motif pribadi. Pelaku tunggal pembajakan, menurut keterangan pejabat di Bandara Larnaca, Siprus, menuntut  dipertemukan dengan istrinya yang berdarah Siprus dan sudah hidup terpisah.

Manajemen EgyptAir seperti tertulis dalam akun twitter resmi (@EgyptAir) mengeluarkan beberapa poin penting sehubungan dengan  pembebasan sandera dalam pesawat tersebut. Lebih kurang 56 penumpang  berada dalam pesawat tersebut.  (thehindu.com).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home