Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 13:12 WIB | Selasa, 19 Juni 2018

Pembuktian Cavani

Jelang Pertandingan Arab Saudi vs Uruguay
Penyerang Uruguay Lusi Suarez berebut bola dengan pemain Saudi Arabi pada sebuah pertandingan persahabatan di tahun 2014. (Foto: dailymail.co.uk)

SATUHARAPAN.COM - Setelah mengawali pertandingan fase grup A melawan Mesir, perjumpaan kesebelasan Uruguay menghadapi Arab Saudi akan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pelatih Oscar Tabares untuk meraih hasil maksimal. Tabares tentu akan memaksimalkan kerja keras pemainnya sebelum menghadapi pertandingan ketiga melawan Rusia yang secara psikologis lebih berat.

 Tidak ada pilihan lain bagi Tabares kecuali memenangi pertandingan melawan Arab Saudi. Hasil imbang apalagi kalah akan memperberat langkah mereka ke babak berikutnya.

Diluar materi pemain Uruguay yang relatif lebih kuat, strategi pelatih Tabares melawan Juan Antonio Pizzi akan menawarkan pertandingan dalam tempo tinggi dalam gaya permainan Amerika latin. Kedua pelatih memiliki pengalaman yang sama saat mengantarkan timnas yang dilatihnya menjadi juara Copa America.

Di tangan dingin Tabares, Uruguay memenangi Copa America tahun 2011 sementara Pizzi mengantarkan timnas Chili menjuarai Copa America pada tahun 2016.

Piala Dunia 2018 menjadi PD keempat bagi Tabares mendampingi Uruguay. Sebelumnya pada PD 1990, 2010, dan 2014 Tabares mengantarkan Uruguay ke babak final PD dengan pencapaian terbaik peringkat keempat PD 2010.

Berbeda dengan Tabares, Pizzi pernah merasakan PD sebagai pemain dan pelatih. Pada PD 1998 Pizzi menjadi bagian dari kesebelasan Spanyol. Ditunjuk sebagai pelatih Arab Saudi, Pizzi mewarisi DNA permainan tim Arab Saudi yang dibangun oleh pelatih asal Belanda Bert van Marwijk yang saat ini menangangi timnas Australia.

Saatnya Cavani Unjuk Diri

Selain mengirimkan beberapa pemain timnas Arab Saudi untuk bergabung pada klub-klub di La Liga Spanyol, sejauh ini Pizzi masih mencari pola permainan yang pas untuk Arab Saudi. Pengiriman pemain-pemain tersebut sebagai upaya untuk adaptasi pada skema permainan yang akan dimainkan. Bagaimanapun Pizzi adalah salah satu produk tiki-taka sementara Arab Saudi yang ditinggalkan Bert van Marwijk masih kental memainkan total football.

Melihat hasil ujicoba timnas Arab Saudi sejak Desember 2017, Pizzi masih kesulitan menerapkan pola bertahan-menyerang pada timnya. Beberapa kesebelasan Eropa seperti Moldova dan Yunani sempat dikalahkan dalam pertandingan ujicoba, namun Arab Saudi juga masih bisa dikalahkan oleh timnas Asia yang tidak lolos pada PD 2018 semisal Irak, Oman, Kuwait. Arab Saudi masih kesulitan saat menghadapi tim mapan Eropa Italia, Portugal, Bulgaria. Ini tentu menjadi pekerjaan berat untuk segera diselesaikan oleh Pizzi.

Menghadapi Uruguay yang bermaterikan pemain yang kenyang pengalaman merumput di liga-liga mayor Eropa dan Amerika latin, pilihan realistis bagi Pizzi adalah membebaskan pemain Arab Saudi untuk bermain lepas. Bagaimanapun dari sisi materi pemain, Uruguay masih unggul hampir di semua lini.

Barisan pertahanan yang dimotori Godin-Gimenez masih terlalu tangguh bagi al-Faraj dan Sahlawi. Begitupun pada barisan gelandang tim Elang Hijau yang mengandalkan Otayf-al-Jassim-al-Muwallad masih harus bekerja keras melawan kreativitas serangan Uruguay yang digalang Nandez-Vecino-Rodriguez.

Duet penyerang oportunis Suarez dan penyerang dengan tipikal petarung Edinson Cavani masih menjadi momok bagi pertahanan tim lawan. Kemampuan Suarez yang bisa bermain di lini depan maupun lini kedua sekaligus mencetak gol menjadi keuntungan bagi Uruguay manakala Cavani dalam penjagaan ketat lawan.

Suarez dengan kemampuan sayap serang yang sewaktu-waktu bisa menjadi target man dengan kemampuan assist yang tidak diragukan lagi bersama klubnya Barcelona, serta Edinson Cavani dengan tipikal penyerang murni yang memiliki pergerakan saat memasuki kotak penalti adalah jaminan mencetak gol. Dengan satu pertandingan tersisa pada fase grup melawan Rusia, Uruguay akan memaksimalkan hasil dengan mencetak gol sebanyak-banyak untuk menjaga peluang lolos dari grup A.

Diluar itu, pemain muda Uruguay yang bermain di berbagai kompetisi di Eropa, Vecino (Inter Milan), Laxalt (Genoa), ataupun Nandez (Boca Yunior) tentunya juga akan memaksimalkan penampilannya di ajang bergengsi yang menjadi etalase bagi permainan mereka. Tampil impresif akan berdampak pada lirikan klub-klub raksasa Eropa-Amerika latin.

Dengan modal kemenangan melawan Mesir di laga pertama, Uruguay berpeluang besar lolos fase grup jika mampu mengalahkan Arab Saudi. Mereka lebih diuntungkan dengan kondisi psikologis pemain Arab Saudi yang sedang jatuh akibat kekalahan telak melawan Rusia pada pertandingan perdananya. Rusia telah membukakan pintu lolos fase grup bagi Uruguay, sekarang bagaimana Suarez-Cavani memanfaatkan keuntungan tersebut.

Jadwal pertandingan

Pejumpaan kesebelasan Arab Saudi pada fase grup A melawan timnas Uruguay akan berlangsung  di Rostov Arena, Rostov-on-Don pada Rabu (20/6) pukul 18.00 waktu setempat atau pukul 22.00 WIB.

Perkiraan susunan pemain:

Arab Saudi (4-5-1) : al-Mosailem (gk), al-Harbi, Osama, Omar al-Hawsawi, al-Shahrani/ Bahebri, al-Sheri, Otayf, al-Jassim, al-Muwallad, al-Faraj/al-Mogahwi, Mohammad al-Sahlawi. | pelatih: Juan Antonio Pizzi

Uruguay (4-4-2) : Muslera (gk), Varela, Godin, Gimenez, Laxalt/Silva, Nandez, Bentancur, Vecino, Rodriguez/ Torreira, Cavani, Suarez.| pelatih: Oscar Tabares

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home