Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 10:31 WIB | Minggu, 05 September 2021

Peneliti: 80% Warga AS Memiliki Antibodi COVID-19

Spesialis pengumpulan darah Niilo Juntunen menggunakan jarum untuk memulai proses donasi plasma konvalesen dari pasien virus corona yang pulih Monica Jacobs di Pusat Donor Seattle Pusat Bloodworks Northwest selama wabah global penyakit virus corona (COVID-19) di Seattle, Washington, AS, 2 September 2020. (Foto: dok.Reuters)

SATUHARAPAN.COM-Penelitian donor darah baru menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen orang dewasa Amerika Serikat sekarang memiliki antibodi COVID-19 karena vaksinasi atau infeksi.

Diterbitkan dalam jurnal medis akses terbuka JAMA pada hari Kamis (2/9), penelitian tersebut memperkirakan bahwa lebih dari 80 persen orang Amerika di atas usia 16 tahun memiliki antibodi COVID-19 pada Mei 2021. Hasilnya didasarkan pada data yang dikumpulkan sebelumnya dari donor darah.

Penulis penelitian memperingatkan bahwa sementara ini terjadi dalam konteks penelitian mereka, hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi AS, kata media berita online Gizmodo melaporkan pada hari Jumat (3/9).

Tim peneliti telah menganalisis sampel darah yang disumbangkan di seluruh AS setiap bulan sejak Juli 2020, mencari antibodi khusus untuk virus corona.

Diambil dari 50 negara bagian, wilayah yang mewakili sekitar 74 persen populasi AS, sampel digunakan sebagai dasar untuk perkiraan. Pada Juli 2020, mereka menemukan bahwa 3,5 persen orang Amerika berusia di atas 16 tahun memiliki antibodi terhadap virus tersebut.

Persentase ini tampaknya meningkat pada Mei 2021, menurut temuan mereka yang menunjukkan tingkat 20,2 persen.

Setelah kampanye vaksinasi negara diluncurkan pada Desember 2020, tim menambahkan tes kedua untuk membedakan antara antibodi yang diperoleh melalui vaksinasi dan infeksi. Mereka mengumpulkan hampir 1,5 juta spesimen darah pada Mei 2021.

Saat menggabungkan kedua jenis kekebalan tersebut, para ilmuwan memperkirakan bahwa sekitar 83 persen orang dewasa memiliki antibodi COVID-19 secara keseluruhan.

“Berdasarkan sampel donor darah di AS dari Juli 2020 hingga Mei 2021, seroprevalensi SARS-CoV-2 yang disebabkan oleh vaksin dan infeksi meningkat dari waktu ke waktu dan bervariasi berdasarkan usia, ras dan etnis, dan wilayah geografis,” kata penulis penelitian tersebut.

Juga, penting untuk mempertimbangkan bahwa jutaan orang telah divaksinasi atau terinfeksi COVID-19 sejak akhir Mei, yang menunjukkan bahwa persentase sebenarnya orang dewasa Amerika dengan antibodi saat ini dapat lebih rendah pada kenyataannya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, pada 3 September lebih dari 175,5 juta orang Amerika telah divaksinasi sepenuhnya, sekitar 53 persen dari populasi.

Penelitian ini diperkirakan akan berlanjut hingga setidaknya Desember 2021, kata para ilmuwan, seraya menambahkan bahwa hasilnya kemudian akan dipublikasikan di situs web CDC. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home