Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 12:28 WIB | Jumat, 01 Desember 2023

Polisi Koordinasi dengan KPU Selidiki Kebocoran Data Pemilih

Dittipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Adi Vivid A Bachtiar. (Foto: Humas Polri)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri telah mengidentifikasi dugaan kebocoran data pemilih pada situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kebocoran ini terungkap melalui patroli siber yang rutin dilakukan oleh Dittipidsiber.

“Saat ini, CSIRT (Computer Security Insident Response Team) sedang berkoordinasi langsung dengan KPU untuk sekaligus melakukan penyelidikan,” kata Dittipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Adi Vivid A Bachtiar, kepada wartawan, hari Kamis (30/11).

Adi menyatakan koordinasi intensif sedang berlangsung antara Bareskrim dan KPU untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut. “Dugaan kebocoran data KPU kami temukan dari hasil patroli siber yang dilakukan oleh anggota kami,” katanya.

Dalam merespons temuan ini, KPU telah berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Siber Pemilu dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memastikan keamanan data pemilih. Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan menghadapi Pemilu 2024.

Diduga seorang peretas anonim bernama ‘Jimbo’, yang mengklaim telah meretas situs KPU dan mengakses data pemilih.

‘Jimbo’ membagikan sebagian data di forum online dan mengungkap bahwa dari total data yang diakses, sejumlah besar merupakan data unik yang hampir identik dengan jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU.

Polri dan Polisi Korsel Kerja Sama Atasi Kejahatan Siber

Sementara itu, Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri bersama kepolisian negara-negara Asia Tenggara bertemu di Bali untuk memperkuat strategi pencegahan dan penanganan kejahatan siber, pada hari Rabu (29/11). Kegiatan ini juga dihadiri kepolisian Korea Selatan (Korsel) atau Korean National Police Agency (KNPA).

Polri menjalin kerja sama secara khusus dengan KNAP. Salah satu alasannya, Korsel dinilai punya teknologi mumpuni untuk menangani kejahatan siber.

Kepala Biro Misi Internasional (Karomisinter), Brigjen Yaya Ahmudiarto, menjelaskan pertemuan yang melalui seminar ‘The South-South Triangular Cooperation‘ ini digelar sebagai lanjutan dari kerja sama KNPA dan Divhubinter Polri di bidang antisipasi dan penanggulangan kejahatan siber.

“Fokus kami saat ini pertukaran informasi. Jadi sharing info antara kepolisian Korsel dan Polri dan kepolisian di kawasan ASEAN untuk meminimalisasi kejahatan siber yang dimanfaatkan jaringan terorisme dan jaringan perdagangan orang, dan kejahatan lain seperti narkoba,” kata Yaya Ahmudiarto, ditemui di Kuta, Badung, Bali.

Menurut Yahya, kerja sama kepolisian dua negara, Indonesia dan Korsel, berfokus pada pengamanan kapasitas dan pembagian informasi dua pihak sehingga penegakan hukum dua negara bisa melengkapi. Selain itu, diakui Korsel dinilai lebih pesat dalam pengembangan teknologi.

Hal ini tidak mengherankan mengingat KNPA telah membangun Cyber Safety Bureau atau Divisi Kejahatan Siber sejak 1997. Sehingga punya kemampuan dan pengalaman menanggulangi serangan siber di bidang keamanan, bisnis, pemerintahan, perbankan, dan sebagainya.

Yaya menegaskan kegiatan ini diharapkan agar para peserta mengerti dan memahami secara teori dan praktik mengenai isu-isu ancaman terhadap dunia maya dan mendorong pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan fokus pada pencegahan kejahatan siber.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home