Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 20:05 WIB | Sabtu, 19 April 2014

PPP Buka Kemungkinan Gandeng SBY Sebagai Cawapres

Romahurmuziy, Sekjen DPP PPP yang sempat dirotasi menjadi kader nonstruktural oleh Suryadharma Ali, beberapa waktu lalu. (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy, menyampaikan kemungkinan langkah koalisi PPP jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Menurutnya, PPP akan membentuk koalisi poros keempat,  dimana koalisi tersebut akan mengusung nama Presiden Republik Indonesia saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) Republik Indonesia (RI), periode 2014-2019.

“PPP sedang berpikir untuk membentuk poros keempat, poros pertama itu PDIP dengan Jokowi, kedua Gerindra bersama Prabowo, ketiga Abu Rizal Bakrie dengan Partai Golkar, dan poros keempat adalah poros partai menengah, disitu akan tergabung bersama Partai Demokrat, dan mengusung nama SBY sebagai cawapres,” ucap Romahurmuziy, dalam jumpa pers di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP, pada Sabtu (19/4).

Menurut Sekjen PPP itu, elektabilitas SBY jelang pilpres mendatang semakin tinggi, bahkan dalam beberapa hasil survei usai pemilihan Legislatif, SBY mengalahkan sosok yang kini tengah menjadi Gubernur DKI Jakarta.

“SBY, elektabilitasnya melebihi 50 persen, dan melewati sosok Jokowi. Apalagi, kita melihat komunikasi politiknya santun, buktinya SBY adalah pemimpin partai pertama yang memberikan selamat pada partai pemenang pemilihan legislatif (pileg). Jadi dengan modal kemampuan dan aturan kita yang memungkinkan hal itu terjadi, bisa saja nanti sosok kenegarawanan SBY diminta untuk kembali mengabdikan diri dengan maju sebagai cawapres,” Romahurmuziy menambahkan.

Pemikiran Romahurmuziy ini lahir dari penglihatannya pada sosok Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden RI yang dihadirkan saat ini hanya melelahkan masyarakat, karena pola pendekatan mereka tidak menunjukkan tanda kemajuan, sehingga membuat masyarakat bosan dan apatis.

“Sosok SBY yang lebih santun dan memiliki langkah politik terukur, hal itu akan memberi harapan baru dibanding sosok yang baru muncul. Bila SBY dijadikan wapres, nanti akan diberi tugas untuk urusan luar negeri, sambil dipersiapkan untuk menjadi Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa, pengganti Ban-Ki moon, tutup Romahurmuziy.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home