Loading...
FOTO
Penulis: Reporter Satuharapan 19:48 WIB | Kamis, 20 Oktober 2016

Presiden Taiwan Minta Maaf Salah Ejaan Kata Thailand

Presiden Taiwan Minta Maaf Salah Ejaan Kata Thailand
Warga memegang foto mendiang Raja Thailand Bhumibol Adulyadej di Balai Kota Narathiwat di provinsi selatan Narathiwat pada 20 Oktober 2016. (Foto-foto: AFP)
Presiden Taiwan Minta Maaf Salah Ejaan Kata Thailand
Seorang biksu Buddha melintas di depan kerumunan warga Thailand yang tengah berdoa untuk mendiang Raja Bhumibol Adulyadej di luar Grand Palace di Bangkok pada 16 Oktober 2016.
Presiden Taiwan Minta Maaf Salah Ejaan Kata Thailand
Pria Thailand memegang gambar mendiang Raja Thailand Bhumibol Adulyadej saat warga mendoakan sang raja di sebuah taman di bawah Jembatan Bhumibol di Bangkok, 19 Oktober 2016. Raja Bhumibol mangkat dalam usia 88 tahun pada 13 Oktober karena masalah kesehatan, mengakhiri tujuh dekade pemerintahannya.
Presiden Taiwan Minta Maaf Salah Ejaan Kata Thailand
Kementerian perdagangan Thailand akan bekerja sama dengan produsen untuk memastikan pasokan pakaian berkabung.
Presiden Taiwan Minta Maaf Salah Ejaan Kata Thailand
Seorang pengendara sepeda Thailand berdoa di depan Istana Kerajaan di Bangkok pada 16 Oktober 2016. Ribuan warga Thailand berkumpul setiap hari di sekitar istana tersebut untuk mendoakan mendiang Raja Thailand Bhumibol Adulyadej setelah wafat. Raja Bhumibol adalah raja yang paling lama berkuasa di dunia, wafat dalam usia ke-88 pada 13 Oktober setelah bertahun-tahun sakit, mengakhiri kekuasaan selama tujuh dekade di negara tersebut.

TAIPEI, SATUHARAPAN.COM - Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, meminta maaf atas kesalahan ejaan kata "Thailand" saat presiden perempuan pertama negara itu memberikan penghormatan kepada Raja Bhumibol Adulyadej yang meninggal pada 13 Oktober 2016.

Dalam upacara singkat di Kantor Perwakilan Dagang dan Ekonomi Thailand, di Taipei, hari Senin (17/10) lalu, Tsai menyampaikan duka-cita atas meninggalnya Sang Raja dengan menuliskan kalimat berbahasa Inggris di buku duka cita, namun tanpa huruf "h" dalam menuliskan nama "Thailand".

"Atas nama rakyat Taiwan, dengan ini saya menyampaikan bela sungkawa yang sangat mendalam kepada keluarga kerajaan dan rakyat Tailand atas mangkatnya pemimpin besar Baginda Raja Bhumibol Adulyadej," demikian tulisan Tsai.

Tsai meminta maaf kepada pejabat Thailand atas kesalahan ejaan itu dan pihak Thailand memahami serta berterima kasih lagi kepada Tsai dan Taiwan atas perhatiannya terhadap rakyat Thailand, demikian pernyataan Kantor Kepresidenan Taiwan.

Kantor itu juga membantah laporan media, Tsai akan memimpin delegasi menuju Thailand untuk menghadiri upacara penghormatan terhadap Sang Raja.

"Seperti dalam laporan yang tidak mengonfirmasi kebenarannya. Kami tidak membuat rencana itu," kata pihak Kantor Kepresidenan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Taiwan, David Lee, menyataan, kesalahan ejaan Tsai tersebut bukan faktor kesengajaan.

Pada saat Lee pertama kali ditanya mengenai kesalahan Tsai yang menghadiri acara tersebut, dia sangat terkejut dan menyatakan, "Itu tidak benar." 

Setelah menyadari apa yang terjadi, dia mencoba membela Tsai dengan mengatakan, "Saya pikir orang-orang yang bertanya terlalu banyak." 

Dia mengatakan dia telah membuat kesalahan yang sama dan mereka tidak mempersoalkan.

Dia juga menolak laporan Tsai semula ingin melakukan perjalanan ke Thailand memberikan penghormatan kepada mendiang Raja Bhumibol, namun rencana itu dibatalkan karena Taiwan dan Thailand tidak memiliki hubungan diplomatik.

"Kenyataannya, kami tidak punya rencana itu," kata Lee menambahkan. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home