Publik Tagih Jokowi Tetapkan 1 Muharam Jadi Hari Santri
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sebentar lagi, umat Muslim di dunia akan merayakan tahun baru Islam, satu Muharram 1936 yang jatuh pada hari Sabtu (25/10). Khusus umat Muslim di Indonesia sangat menanti moment tersebut.
Pasalnya, Presiden Joko Widodo pernah menjanjikan bakal menjadikan tanggal satu Muharram sebagai hari santri. Janji tersebut diingatkan kembali oleh mantan ketua umum Nahdlatul Ulama (NU), organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Kiai haji Ahmad Hasyim Muzadi.
"Itu waktu sebelum pilpres akan mengisi tahun baru Hijrah menjadi hari santri nasional," kata Hasyim saat di hubungi satuharapan.com, di Jakarta, Rabu (22/10) malam.
Namun, Hasyim juga mengingatkan, hijrah yang bermakna 'berpindah' mengandung maksud pindah Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah. Jadi tidak ada hubungan sejarah dengan kaum santri.
Kalaupun hendak dirayakan, Hasyim berpesan agar mengisi dengan berbagai kegiatan santri.
"Ini penting biar enggak salah paham. satu Muharram itu bukan hari santri, tapi satu hijrah cuma diisi dengan kegiatan-kegiatan santri," katanya.
Salah satu kegiatan yang konkret dan fokus dengan menjadikan sebagai hari kebangkitan santri nasional. Bahkan, Hasyim siap menfasilitasi kegiatan tersebut.
Hasyim menambahkan, pesan agar menjadikan satu Muharram sebagai hari kebangkitan santri nasional sudah disampaikan kepada Jokowi agar menggelar tasyakuran atau ucapan terima kasih kepada Allah SWT pada 25 Oktober 2015 mendatang.
"Dan saya sudah ingatkan, dan beliau ok," katanya.
Editor : Bayu Probo
KPK OTT Penyelenggara Negara di Kalsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Minggu (6/10) malam ...