Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 07:59 WIB | Kamis, 02 Agustus 2018

Ribka Felani, Guru Penabur Pendamping Para Pemenang

Ribka Felani (kanan) bergambar bersama siswa SDK Penabur yang meraih medali emas, perak, dan perunggu di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) ke-17 yang berlangsung di Padang, Sumatera Barat, 1-7 Juli 2018. (Foto: Dok Pribadi Ribka Felani)

SATUHARAPAN.COM – Pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) ke-17 tahun2018, SDK Penabur Jakarta berhasil membawa pulang  medali emas, dua medali perak, dan satu medali perunggu. Prestasi itu sangat membanggakan bagi guru dan orang tua. Namun, semua itu juga tidak terlepas dari bimbingan dan didikan para guru.

Ribka Felani adalah salah seorang pembimbing siswa SDK Penabur itu. Sudah dua tahun ini ia membimbing anak-anak didik yang mengikuti lomba OSN tingkat SD. Pemegang gelar magister pendidikan alumnus Universitas Pelita Harapan Jakarta ini mengatakan apabila guru mengajar dengan hati yang penuh kasih, maka anak yang tidak bisa mengerjakan soal dalam belajar pun akan menjadi bisa mengerjakannya.

“Dan, kami mengajar dengan hati yang penuh kasih,” penuturan Ribka, yang juga Wakil Kepala SDK 2 Penabur Pembangunan Jakarta, ketika dihubungi Satuharapan.com melalui sambungan telepon pada Minggu (29/7).

Ia menambahkan,  selain mengajar dengan hati yang penuh kasih, para guru juga memperlengkapi anak belajar dengan menggunakan media alat peraga. Untuk  bidang Matematika dan IPA, menurut Ribka, alat peraga sangat mendukung anak dalam belajar.

Anak tidak melulu belajar teori dan hanya membayangkan, tapi diajak untuk melihat dan mempraktikkan melalui alat peraga tersebut. Ribka mencontohkan mengajak anak membuat bangun ruang kubus pada pelajaran matematika, akhirnya anak menjadi semakin memahami pelajaran tersebut.

“Hal itulah yang diupayakan guru-guru Penabur, agar anak-anak menyukai matematika dan IPA sejak dini, terutama ketika anak anak masih di bangku sekolah dasar,” kata Ribka, yang juga mewujudkan kecintaannya menularkan ilmu dengan mengajar di Sekolah Minggu di Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Keluarga Allah di Jakarta.

Hasilnya tampak dari perolehan prestasi yang selalu diraih siswa Penabur dalam berbagai ajang kompetisi, baik nasional maupun internasional.

Bahkan, anak-anak sangat bersemangat selama mengikuti pelatihan. Ia mencontohkan  Jesreel Hasiholan Tua Sigalingging, peraih medali emas di OSN 2018, yang rajin mengikuti pelatihan bahkan di hari libur Sabtu dan Minggu sekalipun.

Padatnya pelatihan bagi siswa yang mengikuti OSN ini, juga disadari oleh guru pembimbing OSN, dengan menyediakan guru bimbingan dan konseling bagi mereka.

“Untuk siswa yang mengikuti pelatihan OSN, SD Penabur selalu menyediakan guru wali kelas dan guru bimbingan dan konseling. Bila siswa merasa jenuh dan bosan selalu bisa curhat dengan gurunya. Guru juga bisa mengingatkan kepada mereka, agar tetap rendah hati dan dapat bergaul dengan teman-teman lain,” katanya.

Menurut Ribka, selama mendampingi siswa mengikuti OSN, lebih banyak pengalaman yang menyenangkan dan tak terlupakan, terlebih bila siswa yang dibimbingnya meraih prestasi. Selain itu, juga dapat bekerja sama dengan panitia OSN dan orang tua siswa yang sangat koperatif.

Walaupun demikian, katanya, ada juga pengalaman yang menegangkan. “Pernah ketika saya mendampingi anak-anak mengikuti OSN, salah satu siswa kontingen Penabur sakit pada saat lomba, padahal besoknya masih ada lomba di hari kedua. Saya terus-menerus mendampinginya sampai malam harinya, memastikan anak tersebut sehat, sampai besok, untuk dapat mengikuti lomba tersebut. Selama pendampingan tentunya perlu memberikan motivasi agar anak tetap bersemangat untuk mengikuti lomba,“ katanya.

Harapan Ribka ke depan, akan banyak lagi siswa Penabur yang mengikuti kompetisi, baik nasional maupun internasional.

Prestasi yang Diraih Penabur Pada OSN 2018

Olimpiade Sains Nasional (OSN) ke-17, tahun  ini, diikuti oleh 1.433 siswa yang mewakili provinsi masing-masing, mulai dari jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Mereka berlomba di 11 bidang yang meliputi matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, infomatika/komputer, kimia, biologi, kebumian, geografi, astronomi, dan ekonomi.

Untuk tahun ini, Provinsi DKI Jakarta merebut gelar juara umum Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2018 yang diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat, 1-7 Juli. Dalam kompetisi ini Jakarta meraih 19 medali emas, 24 medali perak, dan 29 medali perunggu.

Sedangkan dari 44 peserta didik BPK Penabur Jakarta (7 SD, 10 SMP, 27 SMA) yang mengikuti OSN 2018, berikut ini prestasi dan capaian mereka:

Peserta didik jenjang, SDK Penabur Jakarta membawa pulang satu medali emas (Jesreel Hasiholan Tua Sigalingging dari SDK 4 Penabur), dua medali perak (Stevenson Christopher Hudiono dari SDK 3 Penabur, dan Nicholas Carlsen Purba dari SDK 6 Penabur), dan 1 medali perunggu (Justin dari SDK 2 Penabur).

Peserta didik jenjang SMPK Penabur Jakarta mendapat satu medali emas (Edward Humianto dari SMPK 6), dua medali perak (Sammuel Himawan dari SMPK 8 dan Jonathan Marc Hamonangan Siborutorop dari SMPK Penabur Bintaro Jaya), dan tiga medali perunggu (Kevin Jonathan Kusnomo dari SMPK 4, Jeremy Christstardy dari SMPK 2, dan Mario Alvaro dari SMPK 4).

Peserta didik jenjang SLTAK Penabur Jakarta berhasil menggondol empat medali emas (Bennett Clement dari SMAK 1, Hendrikus Hansen Witarsa dari SMAK 3, Christopher Matthew dari SMAK Gading Serpong, dan Jessica Mark Listijo dari SMAK Gading Serpong), lima medali perak (Audrey Felicio Anwar dari SMAK 6, Albert Sutiono dari SMAK 1, Mark dari SMAK 1, Aldrian Jerriko dari SMAK Gading Serpong, dan Tantra Tanjaya dari SMAK 3), dan tujuh medali perunggu (Leonardo Irvin Pratama dari SMAK 1, Fidella Widjojo dari SMAK 1, Yosia dari SMAK 7, Matthew Anderson Yasuo dari SMAK 8, Amelia Regina dari SMAK Gading Serpong, Florence Yokhebed Valerie dari SMAK 8, dan Owen Lim dari SMAK Gading Serpong).

Pada ajang bergengsi ini peserta didik jenjang SLTAK Penabur Jakarta juga sukses menyabet gelar Best 1 Penelitian Ekonomi Terbaik atas nama Delfi Vijja Paramita dari SMAK 3 Jakarta dan gelar Best 3 Penelitian Ekonomi Terbaik atas nama Irvine Nuary Bengkeling dari SMAK Gading Serpong.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home