Loading...
BUDAYA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 15:54 WIB | Selasa, 22 Januari 2019

Sembilan Tahun Jazz Mben Senen Merajut Ruang Persemaian

Sembilan Tahun Jazz Mben Senen Merajut Ruang Persemaian
Jamming session tujuh bassist Jazz Mben Senen menggunakan bass gitar produk lokal K2 bear pada ulang tahun Jazz Mben Senen, Senin (21/1) malam. (Foto-foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)
Sembilan Tahun Jazz Mben Senen Merajut Ruang Persemaian
Penyerahan potongan tumpeng oleh pengelola JMS Danny Eriawan kepada pihak-pihak yang turut memberikan dukungan keberlangsungan Jazz Mben Senen pada ulang tahun kesembilan JMS.

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Senin (21/1) malam pelataran Bentara Budaya Yogyakarta menjadi tempat perhelatan merayakan sembilan tahun Jazz Mben Senen berproses. Selama sembilan tahun Jazz Mben Senen telah menggelar acara jamming di panggung yang berada di pelataran BBY sebanyak 469 episode tanpa putus terhitung sejak pertama kali dihelat di De Click Coffee pada Desember 2009.

Selalu ada pencapaian baru dalam setiap perhelatan ulang tahun Jazz Mben Senen (JMS). Jika tahun lalu grup jazz Rukun Warga yang beranggotakan pelajar sekolah menengah atas dalam perkenalan kelompoknya memainkan musik-musik jazz secara ringan, saat tampil pada ulang tahun kesembilan JMS, Rukun Warga memainkan komposisi lagu dari kompilasi album-album JMS dengan permainan yang sangat ‘dewasa’ pada usianya. Rukun Warga menjadi gambaran bagaimana proses bermusik yang dilalui bersama anggotanya maupun saat jamming di JMS adalah proses yang terus berjalan memadukan permainan keyboard, gitar, bass gitar, drumm, serta alat tiup trumpet, clarinet, dan saksofon.

Dalam perayaan ulang tahunnya yang sederhana, Jazz Mben Senen juga merilis beberapa capaian proses diantaranya peluncuran karya musik dalam format digital yang bisa diunduh dari JOOX, Sportify, Soundcloud, serta beberapa layanan konten digital dengan kata kunci “JazzMbenSenen”.

Selain proses dalam bermusik, JMS telah melahirkan kreativitas lainnya. Proses rekaman album yang kerap melibatkan kaos Dagadu baik dalam pengerjaan sampul album, merchandise, hingga teknis rekaman; keterlibatan Euforia yang digawangi oleh Erik dan Reno dari kelompok musik Endank Soekamti dalam proses digitalisasi karya; hingga mencoba eksperimen membuat instrumen musik untuk digunakan oleh komunitas JMS.

 “Hingga pada suatu waktu saya memutuskan untuk tidak menggunakan instrumen (musik) yang bermerk, kecuali produk lokal jogja. Perkenalan saya bersama teman-teman di Jazz Mben Senen dengan seniman pembuat gitar handmade (luthier guitar) bernama Keke mendorong kami untuk mengembangkan project tersebut sehingga melahirkan bass gitar tersebut dengan seluruh pengerjaan yang dibuat di Keke bengkel gitar sangat layak untuk dimainkan tidak kalah dengan bass gitar bermerk terkenal. Hasilnya, malam ini teman-teman pemilik bass gitar produk bas gitar tersebut akan menampilkan beberapa lagu dari album kompilasi Jazz Mben Senen sekaligus meluncurkan produk bass gitar K2 bear (dengan logo gambar beruang menggantikan tulisan bear) sebagai bagian dari JMS tidak hanya turut memberikan warna dalam bermusik jazz.” jelas salah satu pegiat Jazz Mben Senen Danny Eriawan Wibowo kepada satuharapan.com di sela-sela acara ulang tahun kesembilan JMS, Senin (21/1) malam.

Tujuh produk bass gitar branded lokal K2 bear dimainkan pemiliknya memeriahkan ulang tahun kesembilan JMS. Setiap bass gitar dibuat sesuai keinginan pemiliknya dan hasilnya secara bentuk, warna, berikut asesorisnya menjadi penanda yang unik.

Persinggungan dengan berbagai pihak selama berproses turut membentuk dan memperkaya khasanah JMS dalam bermusik. Tema-tema yang ditawarkan setiap bulannya dengan mengangkat genre/aliran musik dari musisi lainnya membuka cakrawala baru bagaimana musik menjadi tidak berjarak diantara aliran-genre yang ada. Tema-tema yang menghadirkan musik-musik dari kelompok lainnya semisal musik-musik tradisional, Sheilla on 7, Boyzone, Kla project, Endank Soekamti, bahkan Rhoma Irama, ataupun menghadirkan musisi dari dalam-luar negeri langsung pada acara jamming JMS dengan menjadi penjembatan JMS membangun komunikasi musikal dengan musisi lain.

Persinggungan tersebut sekaligus memancing kreativitas lain diantara anggota komunitas JMS untuk membangun project-project musik sebagai bagian dari eksplorasi dan memperkaya warna musik JMS. Tercatat hingga saat ini beberapa project masih aktif berkarya diantaranya Muchichoir, Dhanny Eriawan project, Six string project, Tricotado, Berdua Saja, Rintik Gerimis, More on Mumbles, Nilam and the up town boys. Inilah ruang lain yang secara alamiah terbuka selama JMS berproses: ruang persemaian kreativitas dalam banyak hal dan berbagai arah.

Di tengah tenunan kebangsaan yang hari-hari ini terkoyak oleh kepentingan praktik-praktik politik simbol-identitas yang hanya bertarung meraih kekuasaan semata, hingga usianya yang kesembilan tahun JMS masih terus merajut ruang-ruang persemaian dan kreativitas bagi siapapun tanpa memandang sekat dan latar belakang.

Selamat ulang tahun, Jazz Mben Senen.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home