Loading...
MEDIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:46 WIB | Sabtu, 11 April 2020

Singapura Berhenti Gunakan Zoom untuk Pembelajaran Daring

Ilustrasi. Singapura, Jumat (10/4), menghentikan penggunaan Zoom untuk pembelajaran daring setelah dua peretas membajak pelajaran geografi dan mempertontonkan gambar tidak senonoh kepada para siswa, sehari sebelumnya. (Foto: voaindonesia.com).

SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Singapura, Jumat (10/4), menghentikan penggunaan Zoom, untuk pembelajaran daring setelah dua peretas membajak sebuah pelajaran dan mempertontonkan gambar tidak senonoh kepada para siswa.

Dalam aksi yang kini dikenal sebagai "Zoombombing", dua peretas menginterupsi pelajaran geografi Kamis (9/4), satu hari setelah Singapura menutup sekolah-sekolah sebagai bagian dari kebijakan lockdown parsial, untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Kementerian Pendidikan Singapura menyatakan, sedang menyelidiki insiden itu dan kemungkinan mengajukan laporan ke polisi. “Sebagai langkah pencegahan, guru-guru kini tidak akan dibolehkan menggunakan Zoom hingga isu keamanan ini diatasi,” kata Aaron Loh, Direktur Divisi Teknologi Pendidikan di kementerian itu, dilansir voaindonesia.com, pada Jumat (10/4).

Singapura bukan satu-satunya negara yang mengalami gangguan dalam pertemuan video jarak jauh seperti itu. FBI mengeluarkan peringatan tanggal 30 Maret lalu yang menyarankan para pengguna berhati-hati memanfaatkan Zoom setelah menerima banyak laporan mengenai aksi peretasan terhadap pertemuan jarak jauh dan proses pembelajaran daring. Para peretas itu menghadirkan pesan-pesan kebencian atau meneriakkan kata-kata tidak senonoh di layar komputer.

Sebagian dari masalah "Zoombombing" terjadi, karena para pengguna cenderung menciptakan pertemuan yang bersifat publik dengan alasan kemudahan. Ini memungkinkan siapa saja bergabung dalam pertemuan itu sepanjang mereka memiliki tautannya. Padahal Zoom memiliki fitur yang bisa membatasi orang-orang bisa ikut dalam pertemuan itu, termasuk mensyaratkan penggunaan kata kunci (password) untuk terlibat dalam pertemuan.

Para pakar keamanan sebelumnya menemukan sejumlah kelemahan dalam aplikasi Zoom, khususnya bagi para pengguna komputer Mac, di mana peretas bisa membajak kamera pengggunanya. Zoom mengatakan, mereka telah memperbaiki masalah itu. (voaindonesia.com)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home