Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 13:10 WIB | Kamis, 31 Oktober 2019

Tajin Karya Mahasiswa IPB Juara 2 di Kompetisi Pangan Nasional

Amalia Rakhmadani, M Fadhil Rhezarespati. Niswana Wafi Alfarda dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan (Fateta), meraih gelar Juara 2 di Kompetisi Pangan Nasional melalui penelitian inovasi pangan Tajin . (Foto: ipb.ac.id)

BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Tajin adalah susu nabati inovasi mahasiswa IPB University. Tajin berbasis beras cokelat berkecambah atau germinated brown rice dan ekstrak daun kelor. Mahasiswa yang melakukan inovasi adalah Amalia Rakhmadani, Niswana Wafi Alfarda, dan M Fadhil Rhezarespati. Ketiganya dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta).

“Produk Tajin ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain tinggi protein, tinggi vitamin, tinggi serat, rendah lemak, dan memiliki indeks glikemik rendah. Adapun pemanfaatan produk Tajin yaitu sebagai minuman susu nabati yang dapat dikonsumsi setiap hari, dengan sasaran konsumen mulai dari anak-anak hingga dewasa," kata Amalia sebagai ketua tim, seperti dilansir situs ipb.ac.id, pada Kamis (24/10) lalu.

"Kami sediakan Tajin for Kids dan Tajin for General. Tajin for Kids diformulasikan untuk memerangi malnutrisi beban ganda (stunting dan overweight), sedangkan Tajin for General diformulasikan untuk mengatasi penyakit degeneratif, yang saat ini prevalensinya meningkat dengan tajam di seluruh dunia,” Amalia menambahkan.

Tajin for Kids dan Tajin for General bebas dari laktosa, sehingga dapat menjadi minuman harian, yang sehat untuk konsumen dengan intoleransi laktosa dan alergi susu dairy.

Secara ekonomi, Niswana Wafi Alfarda menerangkan, pemanfaatan kedua bahan baku (beras cokelat berkecambah dan ekstrak daun kelor), diharapkan dapat memberikan nilai tambah untuk kedua sumber pangan tersebut. Tujuannya untuk meningkatkan laba petani beras dan petani kelor.

“Proyek ini dapat menjadi peluang bagus untuk memperluas jaringan dan meningkatkan devisa, karena memiliki potensi besar dalam menyelesaikan permasalahan terkait pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. Khususnya pilar ketiga yaitu 'good health and well being' yang memiliki fokus penyelesaian permasalahan malnutrisi beban ganda dan penyakit degeneratif. Selain itu keberhasilan industrialisasi Tajin akan meningkatkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat lokal,” kata Niswana.

Melalui inovasi Tajin tersebut, tiga mahasiswa IPB University ini meraih gelar juara 2 dalam lomba Food Product Development Competition (FPDC) Nasional di Bogor, September lalu.

“Alhamdulillah bersyukur sekali tidak menyangka jika diberikan kesempatan untuk memenangkan kompetisi ini. Kami berharap adanya industrialisasi pada Tajin. Tujuannya untuk memacu inovasi lebih masif lagi dari para peneliti lain untuk mengembangkan minuman fungsional berbasis susu nabati."

"Analisis bisnis produk Tajin ini, telah menunjukkan prospek yang sangat menjanjikan untuk dikomersialkan secara industri. Hal ini dikarenakan saat ini pasar produk minuman fungsional terutama susu nabati sedang naik daun,” kata Niswana.

 

 

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home