Tokoh Agama Terdepan Yakinkan Masyarakat Cegah COVID-19
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sosiolog dari Universitas Nasional (Unas) Sigit Rochadi mengatakan sebaiknya para tokoh agama menjadi garda terdepan dan bisa menjadi juru bicara pemerintah untuk meyakinkan masyarakat agar kebijakan terkait pencegahan COVID-19 dapat direalisasikan dengan baik.
"Kebijakan pemerintah ini harus dilegalisasi dari sisi agama. Namun yang terjadi sekarang kebijakan itu belum sepenuhnya diterima tokoh agama," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Selasa (24/3).
Ia mengatakan kondisi saat ini sebagian tokoh agama mengatakan virus corona merupakan ciptaan Tuhan dan manusia berada di rumah Tuhan.
"Logika beragama yang tanpa bersandar pada pengetahuan ini tolong mulai sekarang dikondisikan melalui tokoh-tokoh itu," ujar dia.
Selain tokoh agama, Sigit mengatakan pejabat pemerintah yang ada di pusat maupun daerah khususnya di kabupaten dan kota yang memasok para migran misalnya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur agar menjadi juru bicara pula serta memberikan pengertian pada warganya.
"Pejabat bisa memberikan pengertian silaturahim dari jarak jauh tidak kalah baik dibandingkan silaturahim hadir secara fisik," katanya.
Apabila situasi sudah mulai membaik, maka pemerintah didorong memberikan semacam potongan harga atau tarif tiket pesawat, kereta atau bus kepada orang-orang yang tidak sempat mudik lebaran.
Ia meyakini apabila kebijakan semacam pemberian insentif pasca-Lebaran diberlakukan, maka kemungkinan besar masyarakat akan mematuhi imbauan tersebut agar tidak mudik.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengajak masyarakat yang merencanakan mudik Lebaran tahun ini agar menunggu perkembangan kondisi keamanan seiring ancaman penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
"Sebelum memutuskan untuk mudik, masyarakat hendaknya memantau perkembangan COVID-19 yang disampaikan resmi oleh pemerintah," kata Mu'ti. (Ant)
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...