Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 21:13 WIB | Senin, 09 November 2015

Ubah Disain Gelas Natal, Starbucks Dianggap Anti Kristus

Desain gelas merah polos Starbucks selama musim libur Natal telah memicu kemarahan beberapa orang Kristen. (Foto: Starbucks)

AMERIKA SERIKAT, SATUHARAPAN.COM – Keputusan Starbucks untuk menggunakan gelas polos berwarna merah selama musim libur Natal membuat beberapa orang Kristen marah dan menuding perusahaan tersebut melancarkan perang pada Natal.

Kontroversi tersebut muncul setelah Joshua Feuerstein, mantan pendeta, yang memosting video di Facebook agar Starbucks membatalkan penggunaan warna merah untuk gelasnya.

"Apakah Anda menyadari bahwa Starbucks ingin mengambil Kristus dan Natal dengan gelas mereka?," Feuerstein mengatakan dalam video.

Starbucks memang mengubah disain gelas untuk Natal kali ini. Bila pada musim Natal sebelumnya penutup gelas Starbucks diberi ornamen salju yang dianggap melambangkan Natal, kini penutupnya menjadi polos.

Feuerstein mengajak semua orang Kristen di Amerika untuk memberikan peringatan atau kecaman kepada pramuniaga Starbucks dengan datang ke Starbucks dan mengaku bernama “Merry Christmas." Dengan demikian, Starbucks tak bisa mengelak menulis Merry Christmas di gelasnya. DI media sosial, Fuerstein juga mengunggah foto gelasnya  dengan hashtag #MerryChristmasStarbucks.

Video Feuerstein telah dilihat oleh  hampir 12 juta penonton sejak Senin pagi (9/11).

"Saya pikir Starbucks telah mendapat pesan bahwa mayoritas orang Kristen di negeri ini telah sadar dan bersuara untuk menuntut hal ini," kata Feuerstein kepada CNN.

Sementara itu, untuk merespons berbagai suara keberatan, dalam situsnya, Starbucks mengatakan bahwa gelas tersebut mengajak pelanggan untuk dapat menuliskan cerita mereka sendiri pada gelas merah yang diibaratkan seperti sebuah kanvas kosong di hari Natal.

Menurut Fox News, permasalahan gelas ini tidak menimbulkan kekhawatiran bagi Paulus Batura, wakil presiden komunikasi Focus on the Family.

"Natal tidak ditemukan dalam gelas atau kepingan salju. Sebaliknya, itu ditemukan dalam hati dan pikiran kita yang percaya bahwa Allah mengutus Anak-Nya yang diturunkan ke bumi dalam keadaan tidak berdosa, sebagai seorang bayi yang tidak berdaya,” ujar Batura.

Namun Raheem Kassam, yang menulis pada media Breitbart London, berpendapat bahwa langkah oleh Starbucks tersebut merupakan upaya untuk menumbangkan Natal.

Snopes.com berpendapat bahwa gelas merah polos tersebut tidak menunjukkan bahwa Starbucks adalah anti-Kristen, mereka hanya berjualan kopi dengan tema Natal. (cleveland.com/feb)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home