Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 09:44 WIB | Kamis, 16 Januari 2020

Ulama Iran Serukan Usir Dubes Inggris

Terkait Tuduhan Hadir pada Protes Rakyat atas Seragan Rudal Iran pada Pesawat Penumpang Ukraina
Garbar daru screenshot yang menunjukkan peluru kendali darat-udara Irn ditembakkan ke pesawat penumpang Iran. (Foto: Ist)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Ulama garis keras Iran protes atas kehadiran duta besar Inggris dalam aksi protes rakyat terkait penembakan pesawat Ukraina oleh Iran di Teheran. Namun pihak Inggris menolak tuduhan itu.

Ayatollah Ahmad Alamolhoda yang dikenal sebagai ulama garis keras mengatakan bahwa mengusir duta besar Inggris akan menjadi "hal terbaik yang bisa terjadi padanya" sebagai pendukung setia komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang terbunuh, Qassem Soleimani.

Alamolhoda adalah pemimpin salat Jumat di kota suci Muslim Syiah, Mashhad. Ucapannya disebarkan melalui situs web berita Eslahat. Video pidatonya kemudian beredar di media sosial.

Pengadilan Iran, mengatakan pada hari Selasa bahwa duta besar Inggris untuk Teheran adalah "elemen yang tidak diinginkan", media pemerintah melaporkan, seperti dikutip Reuters, setelah pejabat Iran menuduhnya menghadiri protes ilegal meskipun ia membantah.

Kementerian Luar Negeri Iran, yang memanggilnya untuk menyatakan protes atas insiden itu, akan bertanggung jawab untuk mengumumkan langkah apa pun untuk mengusir Rob Macaire, dubes Inggris yang telah bertugas sejak 2018.

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, mengatakan London tidak menerima pemberitahuan resmi bahwa Macaire akan diusir, dan menambahkan bahwa tindakan semacam itu akan disesalkan.

"Berdasarkan peraturan internasional, duta besar Inggris di Iran adalah elemen yang tidak diinginkan," kata juru bicara pengadilan Gholamhossein Esmaili kepada wartawan, ketika ditanya tentang utusan Inggris. Ucapannya itu disiarkan di televisi pemerintah.

Macaire secara singkat ditahan pada hari Sabtu, yang menurut para pejabat Iran adalah karena ia menghadiri demonstrasi ilegal yang terjadi di tengah kemarahan publik atas pengakuan Iran yang terlambat bahwa militernya menembak jatuh sebuah pesawat penumpang Ukraina.

Duta Besar mengatakan dia telah menghadiri untuk berjaga-jaga bagi para korban kecelakaan. London mengatakan penahanannya merupakan pelanggaran konvensi diplomatik.

Pengunggah Video Ditahan

Iran juga mengatakan telah menangkap orang yang merekam cuplikan yang memperlihatkan sebuah pesawat penumpang Ukraina ditembak jatuh oleh sebuah rudal, menurut laporan BBC.

Iran mengumumkan pada hari Sabtu bahwa militernya "secara tidak sengaja" menembak jatuh pesawat jet Ukraina pada 8 Januari, menewaskan semua 176 penumpang, setelah pemerintah berulang kali membantah tuduhan Barat bahwa Iran bertanggung jawab.

Sebuah video yang menjadi viral menunjukkan rudal itu menargetkan pesawat tak lama setelah lepas landas dari bandar udara Internasional Imam Khomeini, Teheran.

Menurut BBC, media Iran melaporkan bahwa Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah menangkap seseorang yang memposting video online minggu lalu dari rudal yang menabrak pesawat ke tahanan.

Seorang wartawan Iran yang berbasis di London, yang menurut BBC awalnya memposting rekaman online, mengatakan dalam sebuah posting Twitter bahwa pihak berwenang telah menangkap orang yang salah.

"Orang yang menjadi sumber video itu AMAN dan saya dapat meyakinkan Anda bahwa IRGC sedang mengatur kebohongan lain," kata Nariman Gharib dalam tweet-nya.

Video lain yang diterbitkan oleh New York Times pada hari Selasa menunjukkan rekaman kamera keamanan yang diverifikasi menunjukkan dua rudal meluncur sebelum menabrak jet penumpang.

Iran mengumumkan pada hari Selasa bahwa beberapa penangkapan telah dilakukan sehubungan dengan kekejaman tersebut, tetapi tidak ada penjelasan lebih lanjut.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home