Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:10 WIB | Senin, 12 November 2018

Wilayah Sukabumi Diterjang Longsor dan Banjir

Ilustrasi.Warga bergotong royong mengambil sisa barang pascatanah longsor di Desa Cibatu, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (05/11/2018). Hujan deras yang melanda daerah tersebut mengakibatkan salah satu bagian rumah warga serta tebing setinggi lima meter longsor. (Foto: Antaranews.com/Nurul Ramadhan/kye)

SUKABUMI, SATUHARAPAN.COM – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat, sejak Minggu (11/11) pagi menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor dan banjir di beberapa titik di Kecamatan Gunungpuyuh.

"Akibat longsor tersebut TK/Madrasah Syafaatul Ikhwan yang berada tepat di atas tebing setinggi sekitar lima meter di RT 01 RW 01, Kelurahan Gunungguruh, tergerus bagian belakangnya," kata aktivis perempuan setempat, Kartini Sutisna, di Sukabumi, Minggu (11/11).

Menurut dia, meskipun tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini, madrasah tersebut terancam kembali longsor karena tanahnya terus terkikis oleh air hujan yang hingga saat ini masih turun.

Akibat longsor tersebut tembok penahan tanah madrasah tersebut roboh dan materialnya menutupi aliran sungai kecil yang ada di daerah itu.

Akibatnya, air selokan pun menjadi meluap dan menggenangi beberapa rumah warga yang berada di beberapa titik dengan ketinggian air hingga 30 cm, yang berada di sekitar aliran selokan itu.

Berdasarkan pantauannya ada beberapa rumah yang terimbas banjir air selokan itu seperti rumah milik Pupu, warga RT01/RW04 yang posisinya di belakang Pengadilan Negeri Sukabumi, kemudian rumah Seger di Jalan Bhayangkara RT 02/04 dan rumah Aah di RT02/RW11.

Banjir biasanya akan kembali surut, tetapi melihat curah hujan yang tinggi kemungkinan surutnya akan lebih lama. Bahkan jika dibandingkan dengan musim tahun lalu baru kali ini separah itu.

"Kejadiannya baru saja, kami belum sempat melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi karena sekarang masih membantu ibu yang lagi sakit stroke,” katanya.

Sementara, Aah, warga lain mengatakan air selokan menggenangi rumahnya hingga setinggi betis orang dewasa. Airnya tidak hanya merendam bagian depan rumah saja, tetapi hingga ke dapur.

"Airnya sudah mulai surut, namun yang pasti kami harus bergotong royong membersihkan lumpur sisa banjir itu," katanya. (Antaranews.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home