Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 14:35 WIB | Rabu, 29 Juli 2015

10 Tersangka Ditahan Setelah Dua Tentara Terbunuh dalam Serangan

Ilustrasi ketegangan keamanan makin meningkat di Turki pasca tewasnya satu orang polisi dan satu orang sersan. (Foto: DHA)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Ketegangan sedang terjadi di Turki menyusul tewasnya polisi yang terjadi pada hari Senin (27/7). Sebanyak 10 tersangka telah ditahan dalam penyelidikan petugas sipil yang dibunuh di provinsi timur Turki dari Muş, sementara seorang sersan khusus tewas dalam serangan terpisah di provinsi tenggara Hakkari.

Penyerang bersenjata menembaki Mayor Aslan Kulaksız, komandan yang bertugas di distrik Malazgirt dari Muş, pada Senin (27/7), ketika dia bepergian dengan istri dan anak di mobilnya.

Gubernur Provinsi Muş Vedat Büyükersoy mengatakan Kulaksız meninggal karena menderita luka-luka parah di Rumah Sakit Negara Malazgirt.

Pada hari Selasa (28/7), pasukan keamanan menahan total 10 tersangka dalam lingkup penyelidikan pembunuhan Kulaksız, ketika sedang mengadakan upacara di Komando Gendarmerie Muş.

Sehari setelah pembunuhan Kulaksız, seorang sersan khusus tewas dalam serangan bersenjata di distrik Semdinli Hakkari.

Sersan khusus Ziya Sarpkaya, yang mengenakan pakaian biasa, menjadi sasaran serangan di depan sebuah bank di Semdinli sekitar pukul 11:30. Dia langsung dibawa ke rumah sakit di mana akhirnya meninggal karena luka-lukanya di sore hari.

Staf Umum Turki meluncurkan pernyataan tentang pembunuhan Sarpkaya, di mana mereka menuduh Partai Pekerja Kurdistan yang terlarang (PKK) dalam serangan ini. Pernyataan tersebut mengatakan seorang penyerang, dengan wajah tertutup, telah menembak Sarpkaya di kepala saat ia menarik uang dari bank.

Operasi itu diluncurkan untuk menangkap penyerang.

Sementara itu, Staf Umum Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa dua jet tempur F-16 menargetkan wilayah pegunungan di provinsi tenggara dari kabupaten Uludere Şırnak pada Selasa (28/7), sekitar pukul 03:00, setelah anggota PKK diduga menyerang pasukan polisi perbatasan di wilayah sebelumnya.

Setelah bom bunuh diri pada 20 Juli lalu di Suruç yang menewaskan 32 orang, ketegangan telah meningkat antara negara Turki dan PKK, yang memuncak pada serangan terakhir pada polisi dan tentara sementara jet Turki telah menargetkan kamp kelompok dan pengikutnya telah ditangkap oleh polisi unit anti-teror.

Pada tanggal 22 Juli, dua petugas polisi ditemukan ditembak mati di provinsi Şanlıurfa tenggara. PKK mengaku bertanggung jawab atas insiden itu.

Pada tanggal 23 Juli, seorang polisi, Tansu Aydın, tewas dan seorang rekan terluka dalam serangan senjata di kota tenggara Turki dari Diyarbakır. Kantor berita Anadolu mengumumkan pada Selasa (28/7) bahwa total tersangka menjadi empat orang, termasuk tiga anak di bawah umur, ditangkap dalam pembunuhan Aydın.

Seorang petugas bentara Turki, Yalçın Nane, tewas dan dua sersan Turki terluka ketika tembakan yang diyakini datang dari arah Suriah memukul personil berseragam di provinsi Kilis selatan Turki pada tanggal 23 Juli.

PKK terdaftar oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa sebagai organisasi teroris.

Pasukan keamanan Turki telah menahan 1.050 tersangka di 34 provinsi Turki sejak "operasi anti-teror" nasional di negara itu mulai Jumat tanggal 24 Juli, Kantor Perdana Menteri Turki bagian Diplomasi Publik mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (27/7).

Sebagian besar tersangka diduga anggota atau memiliki hubungan dengan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL/ISIS), PKK dan Partai Front Revolusioner Pembebasan Rakyat (DHKP-C). (hurriyetdailynews.com)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home