Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben E. Siadari 07:46 WIB | Selasa, 04 Agustus 2015

Amuk Massa di Blok Cepu, Bupati Minta Keluhan Gaji Diperhatikan

Salah satu mobil yang rusak akibat aksi kerusuhan di Blok Cepu, Bojonegoro (Foto: kabar24.bisnis.com)

BOJONEGORO, SATUHARAPAN.COM - Usai pertemuan tertutup dengan pengelola Blok Cepu,  ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang juga dihadiri Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Mulyawan, dan Dirjen Migas Kementerian ESDM Hariyanto, Bupati Bojonegoro Suyoto, menjelaskan tidak ada sarana produksi vital di proyek minyak Blok Cepu yang rusak, akibat amuk massa tenaga kerja minyak Blok Cepu,Sabtu (1/8).

"Situasi bisa terkendali kurang dari 24 jam," ucapnya.

Oleh karena itu, menurut dia, disepakati dalam pertemuan bahwa pekerjaan proyek minyak Blok Cepu, yang terganggu karena ribuan tenaga kerja diliburkan, bisa berjalan kembali dalam dua pekan.

Selain itu, ia juga mendesak PT Tripatra-Samsung, melakukan berbagai pembenahan, terutama menyangkut keluhan gaji tenaga kerja, pemutusan hubungan kerja (PHK), selain juga pencairan anggaran pekerjaan proyek sub kontraktornya yang ditunda.

"Banyak informasi yang saya terima banyak tenaga kerja lokal yang di PHK, tapi masuk tenaga kerja dari luar," ujarnya.

Amuk massa ribuan tenaga kerja proyek minyak Blok Cepu, di Kecamatan Gayam, mengakibatkan gedung perkantoran PT Tripatra-Samsung, rusak. Selain itu, massa juga merusak sejumlah mobil, dan peralatan kantor.

EMCL menghentikan produksi dua lapangan minyak Blok Cepu, yang kapasitasnya sekitar 50 ribu barel/hari, karena berdekatan dengan lokasi amuk massa. Sedangkan satu lapangan minyak masih berproduksi 30 ribu barel/hari, karena lokasinya berjauhan dengan amuk massa. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home