Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 10:05 WIB | Rabu, 29 Agustus 2018

Dua Mantan Presiden AS Sampaikan Penghormatan bagi Mendiang McCain

Senator John McCain yang juga dikenal sebagai negarawan dan veteran perang Amerika Serikat, meninggal pada Sabtu (25/8) akibat kanker otak yang dideritanya. (Foto: American Look Out)

AMERIKA SERIKAT, SATUHARAPAN.COM – Dua mantan Presiden Amerika Serikat, George W Bush dan Barack Obama, dijadwalkan menyampaikan kata-kata penghormatan bagi John McCain, dalam rangkaian upacara pemakaman yang akan berlangsung pada hari Sabtu, 1 September 2018, di National Cathedral, seperti dilansir BBC.

Wakil Presiden AS Mike Pence, dijadwalkan menyampaikan penghormatan terhadap mendiang McCain dalam acara di Gedung Kongres (DPR) di Washington DC pada hari Jumat (31/8/2018).

McCain, veteran perang dan negarawan, senator senior Partai Republik, meninggal dunia pada Sabtu (25/8/2018) akibat kanker otak yang dideritanya. McCain akan dimakamkan di taman makam almamaternya, Akademi Angkatan Laut di Annapolis, Maryland.

Presiden Trump, seperti diberitakan BBC, mengukuhkan laporan tidak akan menghadiri pemakaman McCain. Sejumlah pejabat akan hadir mewakili pemerintah, antara lain Menteri Pertahanan dan kepala staf Gedung Putih.

Trump sudah mencuitkan pesan duka kepada keluarga McCain, tetapi belum menyampaikan ungkapan penghormatan terhadap pengabdian sang veteran.

Hubungan Donald Trump dan mendiang John McCain memang penuh dengan perselisihan paham.

Berbagai desas-desus menyebutkan, McCain berpesan agar untuk pemakamannya, Presiden Trump tidak diundang. VOA, misalnya, memberitakan, sebelum kematiannya, McCain meminta Trump untuk tidak menghadiri upacara apapun bagi pemakamannya.

Apa Pesan Terakhir McCain?

 BBC melaporkan, pada hari Senin (27/8), Rick Davis, sahabat keluarga McCain, membacakan sebuah pesan terakhir McCain yang ditulis sebelum kematiannya.

Sebagian pesan itu bisa ditafsirkan membidik kebijakan Presiden Trump.

Dalam pesannya ia mendesak bangsa Amerika untuk tidak “bersembunyi di balik dinding” dan bahwa rakyat Amerika adalah bangsa yang penuh cita-cita mulia, bukan (penganut prinsip) “darah dan tanah” (semboyan yang diasosiasikan dengan kaum rasis dan ultranasionalis seperti Nazi).

“Kita melemahkan kebesaran kita ketika kita mengacaukan patriotisme dengan sengketa kesukuan yang menebarkan kebencian, dengki, dan kekerasan di seluruh penjuru dunia,” kata McCain.

“Kita melemahkannya ketika kita bersembunyi di balik dinding dan bukan meruntuhkannya.”

McCain juga menyerukan kepada rakyat Amerika: “Jangan putus asa tentang kesulitan kita saat ini, tetapi percayalah selalu kepada janji dan kebesaran Amerika.”

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home