Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 11:00 WIB | Senin, 09 November 2015

Penghitungan Suara Pemilu Myanmar Sudah Dimulai

Seorang warga Myanmar sedang memasukkan suaranya di kotak pemilu. (Foto: EPA)

NAYPYIDAW, SATUHARAPAN.COM – Rakyat Myanmar sudah melakukan pemungutan suara pada hari Minggu (8/11) yang disebut-sebut sebagai pemilu terbuka pertama di negara itu dalam waktu 25 tahun terakhir. Saat ini, penghitungan suara telah dimulai dengan partisipasi pemilih diperkirakan mencapai 80 persen.

Pemilu kali ini diperkirakan akan dimenangkan oleh Liga Nasional Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi walaupun berdasarkan konstitusi, dia dilarang untuk menjadi presiden.

Pemilu yang digelar secara terbuka untuk pertama kalinya ini dinilai merupakan langkah untuk semakin menjauh dari pemerintahan dukungan militer. Partai yang didukung militer, USDP, sudah memerintah sejak 2011 lalu.

Hasil resmi pertama diperkirakan akan diumumkan pada Senin (9/11) pukul 09.00 waktu setempat.

Sekitar 30 juta pemilih terdaftar dalam pemilu kali ini, untuk memilih 664 anggota parlemen -dengan 25 persen disediakan untuk utusan militer- dari 6.000 kandidat yang berasal dari 90 partai lebih.

Namun pertarungan utama berlangsung antara USDP dan NLD.

NLD Diperkirakan Memimpin

“Saya sangat senang karena dari apa yang saya dengar NLD menang. Saya tidak bisa tidur sampai jam 11 hingga 12 malam karena saya mencoba untuk mencari tahu hasilnya,” kata seorang penjual koran, San Win (40).

“Keadaan akan berubah. Jika Mother Suu menang, saya yakin dia akan berusaha melakukan yang terbaik bagi negaranya,” kata Tun Khin, seorang penjual koran lainnya yang menyebut Suu Kyi dengan sebutan mother untuk menggambarkan betapa mereka mencintai sosok perempuan berusia 70 tahun tersebut.

Saat ini, suara sedang dihitung di puluhan ribu TPS di seluruh negeri, dan hasilnya akan disampaikan oleh perwakilan partai ke markas mereka di mana hasil akhir penghitungan aslinya akan disimpan. Hasil ini juga akan dikirim ke komisi pemilihan pusat, yang akan mengumumkan hasil pemilu, pada hari Senin (9/11).

Sementara itu, partai Suu Kyi diharapkan untuk memenangkan jumlah tertinggi kursi di parlemen. Namun, pemilu kali ini tidak akan membawa demokrasi penuh untuk Myanmar. Konstitusi Myanmar menjamin 25 persen kursi di parlemen untuk militer dan akan ditinjau ulang untuk Suu Kyi dari kursi kepresidenan. Suu Kyi mengatakan dia akan menjadi kekuatan sesungguhnya di balik presiden dan memerintah dari balik layar.

"Saya pikir negara ini akan lebih baik jika partai atau pemimpin yang kami pilih benar-benar menjadi pemimpin," kata Myo Su Wai, seorang warga yang baru pertama kali mengikuti pemilu pada hari Minggu (8/11). "Saya memberikan suara untuk NLD. Itu pilihan saya." (AFP/BBC)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home