Loading...
HAM
Penulis: Endang Saputra 12:04 WIB | Selasa, 08 November 2016

Peristiwa di Manokwari Dapat Perhatian Internasional

Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai. (Foto: Dok.satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai ‎mengatakan penusukan terhadap Vijay Paus warga Komplek Jalan Serayu, Sanggeng Manokwari Papua Barat pada Rabu (26/10) malam mendapatkan perhatian dari Internasional.

“Peristiwa Manokwari yang bermula dari penusukan terhadap Vijay Paus yang dilakukan di rumah makan milik seorang oknum warga asal luar Papua telah mendapat perhatian publik baik di Papua, nasional juga internasional," kata Natalius dalam pesan singkat yang diterima satuharapan.com, di Jakarta, hari Selasa (8/11).

Menurut Natalis saat warga melakukan protes dari keluarga korban pihak aparat kepolisian melakukan  tembakan perigatan dan kemudian diarahkan untuk melumpukan massa tersebut ternyata menewaskan satu orang atas nama Onesimus Rumayom, dan lima orang lainnya terkena tembakan, serta sembilan orang lainnya mengalami penyiksaan oleh aparat, serta korban akibat tembakan gas air mata adalah lima anak, empat perempuan dan satu laki-laki usia lanjut.

“Peristiwa yang sesungguhnya adalah berskala besar namun tenggelam dalam hiruk pikuk demonstrasi dan penegakan hukum di tingkat nasional mengakibatkan masalah ini tidak menjadi perhatian aparat penegak hukum,” kata dia.

Menurut Natalius, peristiwa ini menambah buruknya pelanggaran HAM di Papua dan bagi rakyat Papua telah menambah memori buruk atau ingatan penderitaan orang Papua.

Oleh karena itu, kata Natalius untuk memberi rasa keadilan kepada rakyat Papua dan untuk mendorong adanya jaminan penegakan hukum maka Komnas HAM telah memutuskan untuk melakukan pemantauan dan penyelidikan di Manokwari tanggal 8 sampai dengan 11 November 2016.

“Dengan tujuan untuk mencari data, fakta dan informasi apakah terdapat bukti permulaan yang cukup adanya dugaan pelanggaran HAM berat,” kata dia.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home