Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 23:25 WIB | Minggu, 24 Mei 2015

Raja Saudi Sangat Sedih Atas Serangan di Masjid Syiah

Kondisi masjid Imam Ali di desa al-Qadeeh di provinsi Gatif, Arab Saudi, 22 Mei 2015 usai serangan bom bunuh diri. (Foto: reuters.com)
RIYADH, SATUHARAPAN.COM - Raja Arab Saudi, Salman mengaku sangat sedih atas serangan bom bunuh diri yang membunuh 21 orang di sebuah masjid Syiah di Kerajaannya. Raja Salman berjanji siapa pun yang terkait dengan serangan itu -yang diklaim oleh kelompok militan Islam ISIS- atau yang bersimpati dengan itu, akan dibawa ke pengadilan.
 
"Kami sedih dengan dahsyatnya kejahatan agresi teroris yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan kemanusiaan," kata Raja dalam pesan untuk Putra Mahkota Mohammed bin Nayef, yang juga menteri dalam negeri, Minggu (24/5).
 
Seorang militan Muslim Sunni melakukan bom bunuh diri di sebuah masjid yang dipenuhi jamaah Syiah di desa al-Qadeeh, Arab Saudi timur saat shalat Jumat (22/5).  Serangan itu menjadi salah satu serangan terburuk di Kerajaan dalam tahun ini.
 
Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan telah menemukan bukti keterkaitan antara kelompok ISIS pimpimpin Abu Bakr al-Baghdadi dengan sel militan di Arab Saudi, termasuk bomber masjid itu yang diidentifikasi sebagai Saleh bin Abdul Rahman Saleh Qashimi, seorang warga negara Saudi.
 
Juru bicara kementerian dalam negeri, Bassam al-Attiyeh menjelaskan bahwa seorang anak buah Baghdadi yang belum diketahui identitasnya telah berkomunikasi dengan lima orang warga Saudi, sekarang kelimanya sudah ditahan Saudi. Dan mereka satu kelompok dengan Qashimi.
 
"Kita bicara tentang infrastruktur teroris, kita sedang berbicara tentang sebuah organisasi yang sangat luas yang beroperasi di dalam negeri," kata al-Attiyeh pada wartawan di ibu kota Riyadh.
 
"Organisasi ini dimulai dari Abu Bakr al-Baghdadi dan di bawahnya adalah tersangka yang sudah kami sebutkan, dan satu kelas lagi di bawahnya adalah sayap mereka yang bertugas sebagai petempur dan pemboman... anggota sayap itulah yang melakukan pemboman di al-Qadeeh. "
 
Pemboman di Arab Saudi itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Muslim Sunni dan Muslim Syiah di kawasan Teluk. Beberapa ulama di Arab Saudi -tempat kelahiran agama Islam dan mayoritas denominasi Sunni- sangat memusuhi Syiah, yang mereka anggap sebagai murtad. (reuters.com)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home