Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 11:35 WIB | Kamis, 20 Oktober 2016

12 Jemaah Haji Sakit Dapat Kembali ke Indonesia

lustrasi: Suasana menjelang salat subuh, hari Rabu, 26 September, di depan Pintu Gerbang Utama Masjid Nabawi, Madinah. (kemenag.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Muchtaruddin Mansyur menyatakan 12 jemaah sudah dinyatakan membaik dan layak terbang untuk kembali ke Indonesia.

“Ada 12 jemaah haji asal Indonesia yang sudah layak terbang, satu orang di Rumah Sakit Jeddah, satu orang di Madinah, dan tujuh orang berada di Rumah Sakit Makkah,” kata  Muchtaruddin Mansyur, sebagaimana rilis yang diterima dari Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI), Kamis (20/10).

Muchtaruddin Mansyur menyatakan keterangan layak terbang tersebut tertuang dalam formulir standar informasi medis untuk perjalanan udara yang biasa disebut Standard Medical Information Form For Air Travel (Medif) dan sudah diterima Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI), pada Rabu (19/10).

Empat jemaah telah dinyatakan layak terbang sejak Minggu (16/10) lalu, yaitu: Yudi Prayitno bin M Tohar (Malang), Zainab binti Nurdin Rahanar (Maluku), M Amir bin Samida (Makasar), Zulkaibar bin Mawin Bagindo (Riau). Tiga jemaah dinyatakan layak terbang pada Rabu (19/10), yaitu Jatmijati Martodihardjo (Tulungagung), Said Idris bin Said Ahmad (Aceh), dan Sarkowi bin Matahit (Banyuwangi). Mereka adalah jemaah haji Indonesia yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi yang berada di Makkah.

Sedang jemaah lainnya yang sudah membaik dan layak terbang dirawat di Rumah Sakit Madinah Munawwarah, yaitu Catu Astuti binti Samin (Indramayu), Muratun binti Paat (Kendal), Mahfud bin Nawawi (Malang), Siti Daorah binti Manna (Bulukumba).

Muchtaruddin Mansyur meminta agar pasien jemaah haji yang sudah dinyatakan layak terbang oleh pihak rumah sakit dapat segera dipulangkan. Menurut Muchtaruddin Mansyur, keadaan pasien yang sudah layak terbang harus sesegera mungkin diberangkatkan. Sebab, jika terus ditunda, apalagi tidak jelas waktu kepulangannya, hal itu akan berdampak buruk pada kondisi pasien itu sendiri (drop).

"Begitu dapat Medif, itu jangan lebih dari dua hari, mestinya sudah harus diberangkatkan,” kata dia.

Saat ditanya mengenai pemulangan jemaah yang sakit oleh staf teknis IV, Handi Adji Sentana, mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Maskapai Saudia Jakarta. Menurut Handi pihak maskapai akan menerbitkan tiket baru.

"Mereka akan menerbitkan tiket baru dengan kewajiban KUHI mengirimkan data tiket lama, nomer paspor, asal kloter embarkasi,” kata Handi.

Menurut Handi, pihak KUHI sudah menjalin komunikasi dengan pihak maskapai sejak 18 oktober dan sudah direspons akan segera ditindaklanjuti. Namun, hingga berita ini ditulis belum ada informasi tentang tiket untuk 12 jemaah sakit yang sudah layak terbang.

Menurut Handi, KUHI sudah menyiapkan pendamping pasien yang akan dipulangkan pasca dinyatakan sehat oleh rumah sakit di Arab Saudi. (kemenag.go.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home