Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 14:09 WIB | Senin, 13 Januari 2014

1.500 Warga Korea Utara Membelot ke Selatan pada 2013

Presiden Korea Utara, Kim Jong-un. (Foto: beijingcream.com)

SEOUL, SATUHARAPAN.COM  - Lebih dari 1.500 warga Korea Utara melarikan diri ke Korea Selatan pada tahun 2013. Jumlah pelarian ini lalu menurun setelah pengawasan ketat yang diterapkan pemimpin baru Kim Jong –Un sejak Desember 2011.

Lima tahun lalu jumlah pelarian sekitar 3.000 orang setiap tahun. Jumlah warga Korea Utara yang melarikan diri ke Selatan kebanyakan melalui China. Pada tahun  2012 ada 1.502 orang Korea Utara yang melarikan diri. Sedangkan tahun 2013 angkanya naik sedikit menjadi  1.516, kata kementerian unifikasi Korea Selatan.

Di bawah Kim Jong-Un, negara terisolasi itu memperketat keamanan perbatasan dan meningkatkan kampanye diplomatik menangkap pengungsi yang bersembunyi di China untuk dipulangkan.

Mayoritas pelarian itu secara  diam-diam menyeberangi perbatasan ke China sebelum bepergian ke negara Asia Tenggara, di mana mereka mengatur untuk bisa terbang ke Seoul.

China, sekutu utama Korut,  biasanya menganggap mereka sebagai migran ekonomi ilegal dan memulangkan mereka,  meskipun mendapatkan  kritik dari kelompok hak asasi manusia.

Mereka yang dibawa kembali ke Korea Utara banyak menghadapi hukuman berat,  dan penyiksaan di penjara, menurut  pemantau hak asasi manusia.

Kasus pada Mei lalu, Sembilan orangh, kebanyakan remaja dari Korea Utara ditangkap di Laos dan dikembalikan ke Korut.  Kasus ini mendapatkan kritik dan kecaman dari Korea Selatan dan Perserikatan bangsa-bangsa (PBB).

Secara total, sekitar 26.1000 pembelot Korea Utara telah dimukimkan kembali di Korea Selatan sejak beraakhirnya  Perang Korea  yang berlangsung 1950 1953. Sebagian besar pembelot itu keluar dari Korut pada masa kelaparan besar tahun 1990-an. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home