Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 01:00 WIB | Sabtu, 06 September 2014

Aku Ada di Tengah-tengah Mereka

”Dalam nama Yesus” bukanlah mantra; apa lagi jimat. Dalam nama Yesus berarti seturut kehendak-Nya, dan bukan hanya menuruti kehendak diri sendiri. Itu berarti Kristuslah dasar dan pusat persekutuan.
Persekutuan (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – ”Sebab  di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (Mat. 18:20). Ayat ini sungguh menghibur. Mudah dimengerti, jika menjadi ayat favorit kebanyakan orang Kristen. Apa lagi dengan kalimat akhirnya: ”di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”

Ada di tengah-tengah berarti menjadi pusat. Itu berarti Yesuslah yang menjadi pusat. Yesuslah fokusnya. Dengan kata lain, bukan pribadi-pribadi yang menjadi pusat, tetapi Yesus sendiri. Ini analog dengan sistem tata surya kita: planet-planet mengelilingi matahari. Dan memang itulah yang menghidupkan. Tak terbayangkan jika ada sebuah planet yang menjadi pusat.

Kerumitan dunia sungguh sulit diperbaiki ketika setiap orang ingin menjadi pusat. Misalnya, dalam kehidupan keluarga jika suami atau istri kukuh ingin menjadi pusat, maka akan timbulah kekacauan. Namun, ketika Tuhan yang menjadi pusat, keharmonisan akan terjadi.  

Meskipun demikian, baiklah kita insyaf bahwa keberadaan Yesus sebagai pusat bukanlah tanpa sebab. Keberadaan Yesus sebagai pusat bukanlah sebab, melainkan akibat. Akibat dari bagian awal kalimat: ”Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku,…”

Lalu, apa artinya dalam nama Yesus? Kapan biasanya ungkapan itu dikemukakan? Dalam doa! Hanya masalahnya, tak sedikit orang yang menyempitkan arti ”dalam nama Yesus” hanya sebagai formulasi doa. Nggak afdal rasanya jika doa tidak diakhiri dengan kalimat”dalam nama Yesus”.

Pada titik ini kita perlu bertanya apakah setiap doa yang diakhiri dengan kalimat dalam nama Tuhan Yesus pasti merupakan doa yang baik? Baiklah kita dengan pasti menjawab: ”belum tentu!” Sebab ketika seseorang mengucapkan ”dalam nama Yesus”, dia harus insyaf bahwa doanya memang dalam nama Yesus. ”Dalam nama Yesus” bukanlah mantra; apa lagi jimat. Tetapi. doa itu sendiri harus sungguh-sungguh dalam nama Yesus.

Dalam nama Yesus berarti seturut kehendak-Nya, dan bukan hanya menuruti kehendak diri sendiri. Itu berarti Kristuslah dasar dan pusat persekutuan. Persekutuan tidak berdasarkan atas kesamaan ideologi, warna kulit, tingkat sosial, tetapi Kristus. Itu berarti kehendak Kristuslah yang utama.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home