Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 18:44 WIB | Selasa, 26 Juli 2016

Aliansi Tolak Hukuman Mati Demo di Seberang Istana Negara

Aliansi Tolak Hukuman Mati Demo di Seberang Istana Negara
Salah satu peserta aksi yang tergabung dalam Aliansi Tolak Hukuman Mati menggelar aksi demonstrasi menolak dan meminta hukuman mati di Indonsia dihapuskan yang digelar di seberang Istana Negara Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (26/7). Puluhan massa aksi meminta kepada Presiden Joko Widodo dan Kejaksaan Agung untuk meninjau kembali eksekusi hukuman pidana mati yang dinilai telah bertentangan dengan nilai dan prinsip penghormatan dan martabat manusia. (Foto-foto: Dedy Istanto).
Aliansi Tolak Hukuman Mati Demo di Seberang Istana Negara
Aliansi Tolak Hukuman Mati membawa sejumlah atribut berupa poster dan spanduk bertuliskan tentang penolakan terhadap hukuman mati dalam aksi yang digelar di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat.
Aliansi Tolak Hukuman Mati Demo di Seberang Istana Negara
Dua peserta aksi membawa atribut berupa poster bertuliskan penolakan terhadap hukuman mati salah satunya terhadap terpidana mati Merri Utami yang telah divonis mati yang merupakan seorang buruh migran yang dijebak dalam sindikat narkoba beberapa tahun lalu.
Aliansi Tolak Hukuman Mati Demo di Seberang Istana Negara
Aliansi Tolak Hukuman Mati menggelar aksi unjuk rasa di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat menuntut kepada Presiden Joko Widodo untuk menghapus hukuman pidana mati di Indonesia yang dinilai bertentangan dengan prinsip penghormatan dan martabat manusia.
Aliansi Tolak Hukuman Mati Demo di Seberang Istana Negara
Salah satu peserta aksi membawa atribut berupa poster bertuliskan tentang penolakan terhadap hukuman mati dalam aksi unjuk rasa yang digelar di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat.
Aliansi Tolak Hukuman Mati Demo di Seberang Istana Negara
Para peserta aksi yang tergabung dalam Aliansi Tolak Hukuman Mati menggelar unjuk rasa di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat dengan tuntutan mendesak kepada Presiden Joko Widodo menghapus hukuman pidana mati di Indonesia.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Aliansi Tolak Hukuman Mati berunjuk rasa menuntut kepada kepada Presiden Joko Widodo untuk menghapus hukuman pidana mati di Indonesia yang digelar di seberang Istana Negara Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, hari Selasa (26/7).

 “Kami meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menolak hukuman mati, dan menghapus hukuman mati di Indonesia karena bertentangan dengan prinsip penghormatan pada martabat bangsa,” kata salah peserta aksi dalam orasinya.

Dalam aksinya, salah satu lembaga yang fokus terhadap buruh migran yaitu Migrant Care dan beberapa organisasi buruh lainnya menggelar orasi dengan membentangkan atribut spanduk dan poster sebagai bentuk protes terhadap hukuman mati.

Selain itu, puluhan peserta aksi juga mendesak kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan grasi kepada salah satu terpidana mati yaitu Merri Utami (MU), yang merupakan seorang buruh migran perempuan yang menjadi korban perdagangan manusia dan dijebak oleh sindikat narkoba.

MU pada tahun 2001 divonis hukuman mati atas tuduhan menyeludupkan narkoba yang terpaksa bekerja sebagai buruh migran untuk menghidupi keluarga dan anaknya. Saat ini MU telah dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan untuk menghadapi eksekusi mati yang sampai saat ini waktunya masih menunggu keputusan dari Kejaksaan Agung.

Aliansi Tolak Hukuman Mati menyerukan kepada Presiden Joko Widodo dan Kejaksaan Agung untuk meninjau kembali proses eksekusi pidana mati yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Presiden Jokowi diminta untuk mencari terobosan bagi upaya penegakan hukum yang tidak menciderai penghormatan dan perlindungan serta pemenuhan hak asasi manusia (HAM), termasuk dalam bentu penerapan hukuman pidana mati.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home