Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 15:34 WIB | Jumat, 23 September 2022

Anggota Kongres Minta AS Percepat Pengiriman Drone Besar ke Ukraina

Seorang prajurit garda nasional Ukraina menutup tas berisi mayat seorang tentara Ukraina yang diturunkan dari kendaraan lapis baja di daerah dekat perbatasan dengan Rusia, di wilayah Kharkiv, Ukraina, Senin, 19 September 2022. Wilayah ladang dan hutan ini di dekat perbatasan Rusia adalah tempat pertempuran sengit selama berbulan-bulan selama musim panas. Baru sekarang, setelah pasukan Ukraina merebut kembali daerah itu dan mendorong pasukan Rusia kembali melintasi perbatasan dalam serangan balasan yang dahsyat, pengumpulan mayat-mayat yang berserakan di seluruh medan perang dimungkinkan. (Foto: AP/Leo Correa)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Tujuh belas anggota Kongres Amerika Serikat mengatakan kepada Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, untuk mempercepat peninjauan keamanan Pentagon atas permintaan Ukraina untuk drone besar yang dapat dipersenjatai, menurut sebuah surat tertanggal 21 September, hari Rabu dan dilihat oleh Reuters.

Rencana pemerintahan Biden untuk menjual empat drone besar yang dapat dipersenjatai ke Ukraina mengalami hambatan pada bulan Juni karena kekhawatiran peralatan pengawasan canggih sistem udara tak berawak itu mungkin jatuh ke tangan musuh, sumber sebelumnya mengatakan kepada Reuters.

Keberatan teknis atas penjualan itu diangkat selama tinjauan lebih mendalam oleh Administrasi Keamanan Teknologi Pertahanan Pentagon, sebuah kelompok yang bertugas menjaga keamanan teknologi bernilai tinggi dari tangan musuh, kata sumber tersebut.

Sebelumnya rencana penjualan drone MQ-1C Grey Eagle yang beredar sejak Maret lalu telah disetujui oleh pejabat AS, kata tiga orang.

“Mitigasi penilaian risiko menyeluruh seharusnya tidak mengorbankan nyawa Ukraina,” kata surat tertanggal Rabu dan ditandatangani oleh kelompok kongres bipartisan yang mendesak agar tinjauan Pentagon tentang apakah mereka dapat mentransfer senjata berakhir pada “tepat waktu.”

Surat itu, yang ditandatangani oleh Partai Republik dan Demokrat, merujuk pada perolehan teritorial baru-baru ini oleh Ukraina, menambahkan “menggunakan Sistem Pesawat Tanpa Awak (UAS) yang lebih mampu di medan perang akan memungkinkan AFU (Angkatan Bersenjata Ukraina) untuk lebih menguasai wilayah yang mereka perjuangkan dengan begitu sulit untuk direbut kembali”.

The Wall Street Journal melaporkan tentang surat itu sebelumnya pada hari Kamis (22/9). (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home