AS Hadapi Isu Pemakzulan Trump, Agenda Perdagangan Terancam
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Pengumuman bahwa Presiden Donald Trump akan menghadapi penyelidikan untuk memakzulkannya akan sangat menyulitkan usaha Trump merumuskan kembali perjanjian perdagangan global. Demikian menurut para pakar.
Isu pemakzulan itu mencuat ketika para pemimpin luar negeri dan sekutu-sekutu politiknya di dalam negeri sibuk membahas apakah Trump akan bisa bertahan secara politik.
Kata Gary Hufbauer, seorang fellow pada Peterson Institute for International Economics, “kini ada awan gelap yang membayangi keampuhan pemerintah untuk menjalankan kebijakan luar negeri dan untuk mengesahkan berbagai RUU.”
Proses pemakzulan kemungkinan besar akan menguasai perhatian para anggota Kongres di Washington, kata para pakar. Akibatnya, akan sulit bagi pemerintah untuk mendapatkan persetujuan Kongres untuk berbagai rancangan perdagangan yang dikehendakinya.
Ini juga akan membuat sejumlah pemerintah asing, khususnya China, untuk menilai apakah Trump akan bisa menyelesaikan masa jabatanny atau apakah ia akan kalah dalam pemilihan 2020.
Kata Lester Ross, dari Kantor pengacara Amerika di Beijing, “kerentanan politik seorang pemimpin akan melemahkan posisinya dalam mengadakan perundingan diplomatik.” (VOA)
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...