Loading...
INDONESIA
Penulis: Prasasta Widiadi 12:00 WIB | Rabu, 28 Oktober 2015

Atlet Boling: Sumpah Pemuda Momentum Memajukan Indonesia

Peboling putri Indonesia, Sharon Adelina Limansantoso saat ditemui di Jaya Ancol Bowling Center, Jalan Lodan Raya, Jakarta Utara, hari Rabu (14/10). (Foto: Prasasta Widiadi)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Peboling putri Indonesia, Sharon Adelina Limansantoso, menyebut Peringatan Sumpah Pemuda–yang setiap tahun diperingati bangsa Indonesia pada 28 Oktober–adalah  setiap generasi muda Indonesia sesuai dengan latar belakang profesinya dapat memajukan Indonesia.

“Sumpah pemuda adalah momen untuk semua pemuda pemudi Indonesia bersatu,  maknanya adalah seluruh pemuda dan pemudi bisa bersatu memajukan indonesia dari berbagai segi dan dari profesi apapun,” kata Sharon kepada satuharapan.com, hari Rabu (14/10) di Jaya Ancol Bowling Center, Jalan Lodan Raya, Jakarta Utara.

Sharon memberi contoh bahwa bila anak muda menekuni sebuah profesi sungguh-sungguh maka akan menghasilkan prestasi, sepereti yang dia tunjukkan saat meraih medali perunggu bersama tim boling putri Indonesia di Asian Games 2014 di Korea Selatan.

Bonus tidak hanya datang dari pemerintah pusat  namun peboling berusia 29 tahun tersebut juga mendapat bonus dari pemerintah daerah.

“Ketika dia seorang atlet dia bisa memajukan indonesia dari cabang olah raga, sementara seorang guru atau seorang profeisi manapun dia bisa memajukan indonesia ini,” Sharon menambahkan.

Konsisten

Lebih lanjut, Sharon mengatakan, generasi muda saat ini tidak harus terus menerus dituntut sukses, namun lebih kepada ritme kerja yang konsisten dalam survive menjalani hidup.

“Sebenarnya setiap kesuksesan yang diraih seseorang tidak haya untuk bangsa dan negara tetapi juga untuk orang orang tercinta, sebagai contoh saya mempersembahkan kesuksesan terutama untuk orang tua saya yang mengembangkan saya dari kecil sampai besar dan bisa berprestasi di boling,” kata dia.

“Kesuksesan itu buat saya adalah salah satu kunci bagi saya untuk bisa menginspirasi orang lain untuk bisa melakukan hal yang sama,” kata dia.

Sharon memberi contoh konkrit tentang keragaman dalam Sumpah Pemuda dalam kaitannya dengan cabang olah raga yang dia tekuni. Boling saat ini, menurut dia, tidak hanya diminati warga dari kalangan ekonomi elit atau golongan tertentu tetapi beragam.

“Memang sekarang (peminat boling) sudah beragam ada yang berasal dari sumatera ada yang dari Kalimantan, Jawa dan masih banyak tempat lain, tapi karena mereka besar di sini lama kelamaan mereka ada kecintaan dengan provinsi  ini (DKI Jakarta, red) makanya mereka mulai menjadi atlet DKI (Jakarta, red),” kata peboling putri yang mulai berlatih  sejak usia sekolah dasar itu.

Sharon mengemukakan bahwa perhatian dari pemerintah sudah baik saat ini di cabang olah raga yang dia geluti ini, namun dia menginginkan banyak cabang olah raga lain juga mendapat perhatian yang sama apabila dalam kejuaraan atau ajang multi event.

“Semakin banyak cabang olah raga itu disorot media massa maka perhatian pemerintah  semakin banyak, dan banyak pihak akan membantu kelangsungan cabang olah raga itu sendiri,  dan kalau cabang olahraga itu sudah ada dimana-mana pasti akan melahirkan prestasi dan akan semakin banyak bibit-bibit baru yang akan menggantikan pemain nasional (peboling, red) yang ada sekarang ini,” dia menambahkan.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home