Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 17:32 WIB | Rabu, 19 Oktober 2022

Atlet Panjat Tebing Iran Melepas Jilbab, Banyak Yang Khawatir Keselamatannya

Atlet panjat tebing Iran, Elnaz Rekabi, kembali ke Teheran npada hari Rabu (19/10) pagi, setelah berlaga di Korea Selatan tanpa mengenakan jilbab yang diwajibkan bari atlet peempuan dari Republik Islam itu. (Foto: Ist)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Atlet panjat tebing Iran, Elnaz Rekabi, kembali ke Teheran hari Rabu (19/10) pagi, setelah berlaga di Korea Selatan tanpa mengenakan jilbab yang diwajibkan atlet perempuan dari Republik Islam itu.

Keputusan Rekabi untuk tidak mengenakan jilbab saat bertanding pada hari Minggu muncul ketika merebak protes yang dipicu oleh kematian 16 September dalam tahanan seorang perempuan berusia 22 tahun telah memasuki pekan kelima.

Mahsa Amini ditahan oleh polisi moral negara itu karena pakaiannya dinilai tak sesuai aturan jilbab, dan kematiannya telah memicu para perempuan melepas jilbab wajib mereka di depan umum.

Demonstrasi, yang menarik anak-anak usia sekolah, pekerja minyak dan lainnya ke jalan di lebih dari 100 kota, merupakan tantangan paling serius bagi teokrasi Iran sejak protes massal seputar pemilihan presiden 2009 yang disengketakan.

Pendukung dan media berbahasa Farsi di luar Iran mengkhawatirkan keselamatan Rekabi setelah dia memilih untuk bertanding tanpa hijab.

Sebuah posting Instagram pada hari Selasa (18/10) di akun yang dikaitkan dengan Rekabi menggambarkan dia tidak mengenakan jilbab sebagai "tidak disengaja," meskipun tidak segera jelas apakah dia menulis posting atau dalam kondisi apa dia saat itu.

Pemerintah Iran secara rutin menekan para aktivis di dalam dan luar negeri, sering kali menayangkan apa yang digambarkan oleh kelompok hak asasi sebagai pengakuan yang dipaksakan di televisi pemerintah.

Video yang dibagikan secara online menunjukkan kerumunan besar berkumpul di Bandara Internasional Imam Khomeini di luar Teheran, gerbang utama negara yang terkena sanksi ke luar negeri. Video-video itu, sesuai dengan fitur-fitur yang diketahui dari bandara, menunjukkan orang banyak meneriakkan nama Rekabi yang berusia 33 tahun dan menyebutnya sebagai pahlawan.

Dia berjalan ke salah satu terminal bandara, tampaknya difilmkan oleh kamera televisi negara. Dia menerima bunga dari seorang penonton dan berjalan terus.

Di luar, dia tampaknya memasuki sebuah van dan perlahan-lahan didorong melalui kerumunan yang berkumpul, yang menyemangatinya.

Rekabi meninggalkan Seoul pada penerbangan hari Selasa pagi, kata Kedutaan Besar Iran di Korea Selatan. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home