Loading...
SAINS
Penulis: Melki Pangaribuan 19:19 WIB | Sabtu, 10 Desember 2016

Badan Geologi: Pidie Dibangun di Atas Tanah Lunak

Tim Tanggap Darurat Kementerian ESDM meninjau kondisi tanah. (Foto: esdm.go.id)

PIDIE JAYA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ego Syahrial, mengatakan Kota Pidie dibangun di atas tanah yang lunak dan gembur sehingga jika terjadi guncangan akan menyebabkan kerusakan yang besar.

Menurut dia, selain itu Kota Pidie berada terletak di tiga ancaman besar yakni sesar lokal, patahan Sumatera yang membujur dari Aceh hingga Selat Sunda dan yang terbesar yaitu zona subduksi pertemuan lempeng.

“Ancaman terhadap Kota Pidie itu sangat nyata, sehingga Badan Geologi mengeluarkan Peta Kerawanan Bencana zona merah dengan potensi Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi Tinggi (high earthquake hazard zone),” kata Ego Syarial saat memberikan arahan kepada anggota Tim Tanggap Darurat Kementerian ESDM di Kantor Bupati Pidie Jaya, Aceh, hari Jumat (9/12).

Ego mengatakan, meski memiliki tingkat kerawanan gempa tinggi, “masyarakat tidak harus ditinggalkan tetapi masyarakat harus merubah pola kehidupannya terutama infrastruktur bangunan yang dibuat harus tahan gempa”.

Anggota Tim Tanggap Darurat Badan Geologi yang juga peneliti gempa bumi, Suparyoto, mengatakan di Pidie banyak terdapat ground faulting berupa patahan/sesar yang muncul ke permukaan, untuk wilayah-wilayah yang terdapat sesar yang muncul dipermukaan tersebut disarankan untuk tidak membangun pemukiman diatasnya.

Untuk wilayah Merudu, Pidie kondisi geologisnya tersusun dari batuan yang lunak (alluvium) yeng jenuh air dan dekat dengan sumber gempa maka penataan wilayahnya harus benar-benar berbasiskan bencana.

“Bangunan yang mengundang banyak orang seperti sekolahan, perkantoran, mall dan rumah sakit wajib hukumnya tahan gempa bumi. “fardhu ain” itu,” kata Supartoyo.

Supartoyo mengatakan, wilayah Provinsi Aceh khususnya Kabupaten Pidie Jaya merupakan kawasan rawan bencana gempa bumi sesuai dengan Peta Kawasan Rawan Bencana yang dikeluarkan Badan Geologi.

“Upaya mitigasi secara terus menerus harus dilakukan selain itu dalam melaksanakan pembangunan rekomendasi teknis yang dikeluarkan Badan Geologi Kementerian ESDM harus menjadi pedoman,” katanya. (esdm.go.id)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home