Loading...
INDONESIA
Penulis: Melki 01:37 WIB | Sabtu, 20 April 2024

Bali Jadi Lokasi Dialog Forum Keharmonisan Peradaban Dunia

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika berfoto bersama jajaran panitia Forum Keharmonisan Peradaban Dunia di Denpasar, Jumat (19/4/2024). ANTARA

DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Provinsi Bali terpilih menjadi lokasi pelaksanaan acara Dialog Forum Keharmonisan Peradaban Dunia yang akan digelar pada 15 Juni 2024 dengan dihadiri para tokoh dari sejumlah negara.

"Dalam acara Forum Keharmonisan Peradaban Dunia ini akan menghadirkan pembicara dari Singapura, Malaysia, China, dan Indonesia," kata Kasino selaku Ketua Yayasan Prajna Harmonis saat beraudiensi dengan anggota DPD Made Mangku Pastika di Denpasar, Jumat (19/4).

Ia mengatakan sebanyak 20 tokoh terkemuka akan menjadi pembicara pada ajang yang membahas peradaban untuk keharmonisan dunia tersebut. 

Kasino mengatakan pelaksanaan dialog dilaksanakan di Bali karena ada kemiripan antara filosofi China dengan filosofi Bali, Tri Hita Karana, yakni menjaga keharmonisan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan lingkungan.

"Filosofi tersebut ada kesesuaian dengan filosofi Tionghoa yakni keharmonisan hati, keharmonisan antar-manusia dan dengan alam," ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap filosofi dan pengalaman harmonisasi Indonesia serta menumbuhkan saling pengertian dan kerja sama demi perdamaian dan keharmonisan.

"Yang tidak kalah penting untuk mengumpulkan para pemikir dan aktor pembangunan perdamaian dari berbagai latar belakang untuk terlibat dialog yang bermakna dan berwawasan luas," katanya.

Sementara itu anggota DPD Made Mangku Pastika mengatakan Bali dengan konsep Tri Hita Karana-nya sangat menjaga kelestarian alam semesta untuk terciptanya keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari.

"Tri Hita Karana yakni hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan, dan manusia dengan Tuhan, telah menjadi keseharian dalam kehidupan masyarakat," ujarnya. 

Tidak itu saja, masyarakat Bali (Hindu) juga meyakini konsep rwa bhinneda yakni ada perbedaan antara baik-buruk, tinggi-rendah, kaya-miskin, dan sebagainya yang mirip dengan yin dan yang.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home