Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 16:03 WIB | Selasa, 29 September 2015

BKPM Lakukan Tiga Langkah Percepat Infrastruktur

Ilustrasi: Pemasangan pipa jaringan gas dari Perusahaan Gas Negara (PGN), di Jakarta. (Foto: Dok.satuharapan.com/Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Koordinasi Penanaman Modal mengaku terus berusaha meningkatkan investasi dengan melakukan tiga langkah strategis dalam upaya percepatan infrastruktur.

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Tampa Hutapea dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (29/9), menyebutkan tiga langkah itu, yakni deregulasi peraturan investasi, fasilitasi debottlenecking investor dan pemasaran proyek infrastruktur.

Ia menegaskan bahwa Infrastruktur merupakan salah satu prioritas pemerintah. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) selalu berupaya untuk menarik investasi sebesar-besarnya. Namun, investasi butuh infrastruktur, dan infrastruktur juga butuh investasi.

Badan Koordinasi Penanaman Modal membantu para pemangku kepentingan agar bisa segera mempercepat realisasi investasinya.

Menurut Tamba, daya saing bangsa dalam menarik investasi ditentukan oleh banyak faktor yang salah satu di antaranya merupakan ketersediaan infrastruktur.

Lembaga itu mencatat tren realisasi sektor infrastruktur mengalami peningkatan yang signifikan.

Sepanjang Semester I 2015, total nilai realisasi investasi infrastruktur sebesar Rp72,2 triliun.

Nilai tersebut sudah mencapai 63 persen realisasi tahun 2014 atau 94 persen realisasi tahun 2013.

Badan Koordinasi Penanaman Modal juga mencatat pertumbuhan nilai rencana investasi yang signifikan di sektor ini. Selama Semester I 2015, lembaga itu menerbitkan izin prinsip investasi senilai Rp314 triliun atau meningkat lebih dari lima kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan bahwa realisasi proyek infrastruktur meningkatkan rasa optimistis akan kenaikan daya saing investasi Indonesia pada masa depan.

Pasalnya, infrastruktur dan logistik merupakan satu dari lima tantangan utama dalam berbisnis di Indonesia, berdasarkan survei World Economic Forum 2014.

Infrastruktur juga memperkuat fondasi ekonomi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Berdasarkan rencana infrastruktur lima tahun Presiden Jokowi, pemerintah mematok target membangun 24 pelabuhan laut 15 bandar udara, ruas jalan tol sepanjang 1.000 kilometer, 2.650 kilometer jalan antarprovinsi, 49 bendungan, pembangkit listrik 35.000 megawatt, dan mengembangkan transportasi massal di tiga kota besar.

Selain itu, pemerintah juga berencana membangun kawasan ekonomi khusus, tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga di luar Jawa, seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home