Loading...
HAM
Penulis: Bayu Probo 08:02 WIB | Selasa, 21 Juli 2015

Bom Bunuh Diri Serang Pertemuan Pemuda di Turki, 30 Tewas

Para pemuda sosialis Turki yang hendak ke Kobane berkumpul di Suruc, Turki. Foto ini adalah capture dari video yang diambil sebelum bom meledak. (Sumber: bbc.com)

SURUC, SATUHARAPAN.COM – Bom meledak di kawasan Pusat Kebudayaan di Suruc, kota di Turki yang berbatasan dengan Suriah. Diduga bom bunuh diri, serangan itu membuat 30 orang kehilangan nyawa dan melukai setidaknya 100 orang.

Kementerian Dalam Negeri Turki merilis pernyataan pada Senin (20/7), “Ledakan itu terjadi di taman Pusat Kebudayaan Senin siang sekitar pukul 12.00 waktu setempat.”

ISIS—Kelompok yang menyebut dirinya Negara Islam di Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria) berdasarkan bukti awal dianggap bertanggung jawab atas serangan ini. Gubernur Sanliurfa, yang kota Suruc masuk wilayahnya, Izzettin Kucuk menduga pelakunya adalah perempuan berusia 18 tahun. Ia berjanji, “Kami akan berbagi hasil penyelidikan jika sudah tepat waktunya.”

Gubernur distrik Suruc, Abdullah Ciftci, juga menduga ISIS pelakunya. “Fakta bahwa itu adalah serangan bunuh diri meningkatkan kemungkinan bahwa IS bertanggung jawab.” Temuan awal menunjukkan bahwa dia bertindak sendiri, katanya kepada BBC Turki.

Suruc adalah kota yang berbatasan dengan Kobane, Suriah. Kobane menjadi lokasi pertempuran paling antara pejuang Kurdi Suriah dengan ISIS. Sehingga, kota Suruc dibanjiri pengungsi. Ada 35.000 pengungsi dari Suriah menjejali Suruc.

Aktivis Kurdi di Suruc memainkan peran penting selama pengepungan Kobane, mengirimkan makanan dan obat-obatan untuk para pejuang Kurdi YPG untuk meningkatkan pasokan mereka. Banyak wartawan dan pejuang asing yang ingin pergi ke Kobane pergi ke Suruc dan dari sana mereka dikirim ke Kobane.

Konferensi Pemuda

Namun, sepertinya tujuan bom bunuh diri itu adalah pertemuan aktivis muda dari Federasi Asosiasi Pemuda Sosialis (SGDF). Saat ledakan terjadi, SGDF melaporkan ada 300 anggotanya di taman di Pusat Kebudayaan Amara tersebut.

Orang-orang muda ini berencana melakukan perjalanan ke Kobane untuk membantu membangun kembali kota. Sebuah video yang dirilis di media sosial tampaknya menunjukkan saat ledakan, sedang berlangsung konferensi pers di taman Amara.

Dalam video tersebut, sekelompok orang muda meneriakkan slogan-slogan sambil memegang bendera federasi dan spanduk besar dengan kata-kata: “Kita membela bersama-sama, kita membangun bersama-sama” Kemudian ledakan mengoyak mereka.

Gambar grafis dari setelah menunjukkan mayat bergelimpangan, dengan bendera merah yang digunakan untuk menutupi mereka.

Seorang wartawan lokal, Faruk Baran, mengatakan kepada BBC Turki bahwa ada kepanikan di Suruc setelah serangan itu. Para pemilik toko menutup toko takut ada serangan kedua. Warga Suruc terutama takut bahwa mereka bisa menjadi target ISIS berikutnya sejak serangan pada kampanye pemilihan partai pro-Kurdi di Diyarbakir pada tanggal 5 Juni, kata Baran.

ISIS menyerbu Kobane September tahun lalu, tapi itu direbut kembali oleh pasukan Kurdi di Januari. Pada Juni Kobane sekali lagi berada di bawah serangan dari ISIS, dengan ratusan tewas, tetapi militan Islam itu diusir lagi.

Serangan bom bunuh diri di Pusat Kebudayaan Amara adalah salah satu serangan bunuh diri paling berdarah di Turki dalam beberapa tahun terakhir ini. Pada saat serangan itu, 300 aktivis muda bersiap-siap untuk membuat pernyataan dan menyeberangi perbatasan ke Kobane untuk membantu membangun kembali kota.

Balas Dendam

Diduga ISIS melakukan balas dendam. Sebab, ISIS mengalami kerugian berat akibat kekalahan di Kobane awal tahun ini. Juga bulan lalu milisi pejuang Kurdi di Suriah yang bernama Unit Perlindungan Rakyat (YPG) berhasil menguasai kota Tal Abyad, Suriah. Tal Abyad adalah salah satu perlintasan yang paling penting ISIS yang berbatasan dengan Turki. Orang-orang Kurdi percaya kelompok militan ingin membalas dendam pada orang-orang sipil Kurdi di Turki.

Pada bulan Juni dilaporkan telah melakukan sejumlah serangan pada partai di Turki pro-Kurdi Partai, HDP, selama menjelang pemilihan parlemen Turki. Tapi, ISIS tidak pernah mengatakan bertanggung jawab atas serangan-serangan itu.

Kelompok ini diyakini memiliki banyak simpatisan di Turki dan mereka bisa melakukan serangan terhadap sasaran tambahan. (bbc.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home