Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 13:49 WIB | Minggu, 14 Januari 2018

Dewan Gereja Dunia 70 Tahun, Peringatan Diawali di Beijing

Ilustrasi. Mengawali peringatan 70 tahun WCC, Sekretaris Jenderal WCC Dr Olav Fykse Tveit berkhotbah di salah satu gereja Protestan tertua di Tiongkok, Gereja Chongwenmen, di Beijing, RRT, pada 7 Januari 2018. (Foto: Dok satuharapan.com/WCC)

SATUHARAPAN.COM – Pada tahun 2018 ini, Dewan Gereja Dunia (WCC), merayakan ulang tahunnya yang ke-70. Kunjungan ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) mengawali perayaan ulang tahun ke-70 WCC. Di Beijing pada tanggal 7 Januari lalu, Sekjen WCC Dr Olav Fykse Tveit berkhotbah di Gereja Chongwenmen dengan tema "Yesus Kristus, Sukacita Dunia." Dr Tveit menyampaikan salam dari persekutuan 348 gereja anggota di seluruh dunia.

Gereja Chongwenmen adalah salah satu gereja Protestan tertua di RRT, yang dibangun oleh gereja Methodis Amerika pada tahun 1870. Pada tahun 1900, gereja tersebut hancur dalam Pemberontakan Boxer dan kemudian dibangun kembali pada tahun 1904.  

Gereja tersebut ditutup selama Revolusi Kebudayaan, dan dibuka kembali pada tahun 1980, dan menjadi rujukan bagi ribuan orang Kristen. Gereja itu menggelar lima ibadah setiap hari Minggu dengan banyak jemaat muda. Pada tanggal 7 Januari itu, misalnya, datang sekitar 1.000 orang untuk beribadah, berdoa bersama.

Dalam khotbahnya, Tveit, seperti dilansir situs resmi oikoumene.org, menyampaikan, “Kami dipanggil untuk membagikan kabar baik tentang kasih Allah dan damai sejahtera Allah bagi semua orang, siapa pun mereka, apa pun yang menjadi milik mereka.”

Tveit terutama menyebutkan dalam khotbah tentang peran gereja-gereja di RRT dan WCC, melindungi anak-anak dan turut serta dalam upaya perdamaian di Semenanjung Korea, di Timur Tengah, dan Kolombia.

Tveit berkata: “Kata pertama tentang Yesus Kristus adalah kata suka cita. Sungguh menyenangkan mengunjungi Anda di Beijing pada musim Natal ini, saat kita merayakan kegembiraan ini. Di dunia sekarang ini, kita membutuhkan sesuatu yang benar-benar membuat kita bisa bersatu sebagai manusia dalam suka cita yang berkelanjutan tanpa sekat-sekat.”

“Sinar telah datang ke dunia ... Menjadi manusia, dan bermartabat bahkan dalam kerentanannya yang paling jelas seperti anak yang baru lahir, ditegaskan oleh Tuhan. Kita semua telah diciptakan menurut gambar Allah.”

Dia menambahkan: “Sekarang pesan dari surga adalah untuk semua orang. Perhatian terhadap manusia harus sama untuk kita, karena semua memiliki kebutuhan dan hak perlindungan yang sama.”

“Gerakan ekumenis dibangun di atas perspektif untuk ‘semua orang’. Suka cita Natal adalah inti dari pekerjaan dan seruan Dewan Gereja Sedunia sebagaimana kita sekarang, pada hari Natal ini, dan di sini, di Beijing, kita memulai perayaan yang ke-70 dari WCC,” kata Tveit.

Dia melanjutkan, “Suka cita Natal ini dapat terus membawa kita bersama sebagai gereja dan sebagai manusia, di dunia, yang mampu memperbaiki diri dan masih terbagi dan terpecah-pecah. Bahkan sekalipun banyak yang telah dibawa keluar dari kemiskinan, seperti di negara Anda, namun masih banyak orang di dunia yang menderita kemiskinan, menderita karena penyakit, konflik, ketakutan, kesepian, bahkan keputusasaan.”

Tveit juga menyebutkan peran gereja-gereja di RRT, yang terus membagikan kabar baik tentang Yesus Kristus kepada semua orang. Berita tentang kehidupan dan pertumbuhan gereja di RRT, adalah salah satu kabar baik di lingkungan keluarga Dewan Gereja Sedunia. Kesaksian atas iman Kristen, selama dan setelah mengalami masa-masa sulit bagi gereja, menurut Tveit, telah memberi harapan kepada banyak orang di dunia ini.

Tveit mengakhiri khotbahnya dengan mengingatkan orang-orang tentang berbagai konflik yang terjadi di dunia ini. “Suka cita Natal adalah sebuah kata untuk semua orang yang hidup tanpa kedamaian. Pada hari-hari ini Anda hidup dengan risiko perang di negara tetangga Anda di Semenanjung Korea. Orang-orang Korea telah berdoa dan menjadi perhatian kami untuk waktu yang lama dan khususnya bulan-bulan terakhir. Sebagai Dewan Gereja Sedunia, kita berbagi rasa takut dan iman mereka kepada Raja Damai, Yesus Kristus. Tahun ini kami juga akan memberi perhatian khusus kepada masyarakat Amerika Latin dan kebutuhan mereka akan perdamaian, terutama di Kolombia."

Tveit juga secara khusus mengingatkan akan perlunya perdamaian untuk semua orang di Betlehem dan Timur Tengah.

Sekretaris Jenderal WCC Pendeta Dr Olav Fykse Tveit dan delegasi WCC mengunjungi gereja-gereja anggota di RRT 7-16 Januari. Delegasi WCC, selain Tveit, termasuk presiden WCC Asia Dr Sang Chang dan Pendeta Dr Peniel Rajkumar, eksekutif program WCC untuk Dialog Antaragama.

Delegasi tersebut mengunjungi Shanghai dan bertemu dengan China Christian Council dan Three-Self Patriotic Movement, serta dengan kepemimpinan dan mahasiswa di Seminari Teologi China Timur. Mereka juga akan pergi ke Xi'an dan mengunjungi Sekolah Alkitab Shaanxi dan Gereja Jing Xin.

Dr Chang berkhotbah pada tanggal 14 Januari di Gereja Gangwashi. Delegasi WCC juga dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin agama China dan perwakilan dari Administrasi Negara untuk Urusan Agama di Beijing.

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home