Loading...
INDONESIA
Penulis: Prasasta Widiadi 17:15 WIB | Rabu, 07 Agustus 2013

Dipo Alam Himbau Masyarakat Hargai Polisi

Dipo Alam (kanan) bersama Kapolri, Timur Pradopo saat mengunjungi salah satu ajudannya di RS Bintaro. (Foto: istimewa)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dipo Alam selaku Sekretaris Kabinet menyampaikan dukacita mendalam sekaligus keprihatinan, pada penembakan yang menimpa kedua perwira menengah polisi, Aipda Anumerta Dwiyatna dan Aipda Anumerta Patah yang tewas tertembak dalam waktu yang berdekatan.

Menurut keterangan resmi Setkab pada Rabu (7/8), Aipda Anumerta Dwiyatna,  merupakan anggota Binmas Polsek Cilandak yang tewas ditembak di kepala oleh orang tak dikenal, Rabu (7/8) pukul 04.30 WIB. Sebelumnya, anggota Polsek Gambir Aipda Patah juga tewas akibat luka tembak di dada kiri pada saat meninggalkan rumahnya untuk bekerja, pada Sabtu (27/7) pukul 05.00 WIB.

“Jangan membenci polisi. Mereka bertugas atas perintah negara, hargailah nilai pengabdian polisi,” kata Dipo Alam, Rabu (7/8), saat menjenguk Iptu Riswan, yang mengalami luka tembak cukup parah saat kontak tembak dengan pihak OPM di Timika, Papua, pada 7 Februari 2011. Iptu Riswan sudah setahun lebih dirawat di Rumah Sakit International Bintaro, Tangerang, Banten.

Terhadap kekerasan kepada anggota kepolisian yang bertugas di Jakarta, Dipo berharap bahwa Polisi bisa menangkap pelakunya, dan tidak pandang bulu dalam menindak pelaku.

Ia mengingatkan, Indonesia adalah negara hukum, tidak ada yang kebal di muka hukum. "Siapapun yang melakukan tindakan melanggar hukum apalagi menghilangkan nyawa harus ditindak, dan dihukum berat,” ,kata Seskab Dipo Alam.

Seskab berharap berbagai kasus kekerasan yang menimpa anggota polisi akhir-akhir ini tidak menyurutkan semangat pengabdian dan pengorbanan anggota Polri untuk terus melayani dan melindungi rakyat dari ancaman tindak kriminalitas, dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam kesempatan itu, Dipo Alam menyampaikan penghargaannya kepada Kapolri Jendral Timur Pradopo yang telah menaikkan pangkat Riswan dari Inspektur Dua (Ipda) ke Inspektur Satu (Iptu), dan telah secara khusus datang ke Rumah Sakit Bintaro untuk menyerahkan SK kenaikan pangkatnya.

“Iptu Riswan dan kawan-kawan terlibat baku tembak dengan OPM di Papua, pada 2011 lalu, satu kawannya tewas, beberapa luka-luka, Alhamdulillah ia masih bisa Lebaran,” menurut Dipo Alam.

Dipo Alam mengatakan agar masyarakat berpikir positif dan optimis tentang tugas kepolisian dalam menegakkan hukum di tengah-tengah masyarakat. Para polisi terutama yang bertugas di lapangan, karena merekalah yang bertugas menjaga keamanan sepenuhnya.

Dipo tidak lupa mengingatkan bahwa kekerasan di beberapa daerah di luar Pulau Jawa, terutama di wilayah perbatasan, termasuk ancaman terorisme masih ada. Karena itu, ia meminta masyarakat dan media tidak menganggap polisi yang bertugas  hanya sebagai petugas keamanan yang dibayar oleh perusahaan atau pemodal.

"Di Aceh, seperti d Lhoksumawe, sebagai contoh, pipa gas sepanjang dari daerah sumur gas ke pelabuhan yang berkilometer panjangnya, juga dijaga oleh TNI, bekerja sama dengan pihak Exxon dan Pertamina, agar pipa gas itu tidak disabotase karena rawan keamanan di daerah konflik. Demikian juga di banyak daerah Papua, polisi harus berhadapan langsung dengan OPM, tidak terhitung berapa korban di pihak kepolisian. Jadi, hargailah nilai pengorbanan Polri,” kata Dipo. 

(setkab.go.id)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home