Loading...
RELIGI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 14:21 WIB | Minggu, 20 September 2015

DPR Nilai Kemenag Persiapkan Ibadah Haji dengan Baik

Penimbangan bagasi untuk persiapan kepulangan jemaah kloter awal sudah akan mulai dilakukan pada hari Kamis, 17 September 2015. (Foto: kemenag.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Tim Pengawas Haji Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) telah melakukan pengawasan dan pengecekan ke daerah Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) yang menjadi lokasi puncak pelaksanaan haji. Pengawasan dilakukan untuk mengecek persiapan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Kementerian Agama (Kemenag) dalam mempersiapkan prosesi ibadah di kawasan Armina. Prosesi ibadah di Armina sangat penting mengingat puncak penyelenggaraan ibadah haji berada di lokasi kawasan tersebut.

"Secara syariat, haji itu adalah di Arafah. Tidak sempurna haji seseorang jika tidak melakukan wukuf di Arafah," kata Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, dalam pesan singkat yang diterima satuharapan.com, hari Minggu (20/9).

Oleh karena itu, kata Saleh, seluruh jamaah haji dari berbagai belahan dunia akan berkumpul di Arafah. Karena kepadatan jumlah jamaah, PPIH harus bisa memastikan bahwa seluruh jamaah haji Indonesia bisa sampai di Arafah tepat waktu. Tentu tidak mudah mobilisasi jamaah yang berjumlah 168.800 orang tersebut.

Di Arafah, ujar politikus PAN itu, Tim pengawas Haji DPR RI memeriksa keamanan jalur transportasi dari Mekkah ke Arafah menuju Muzdalifah terus ke Mina dan kembali lagi Mekkah.

Selain itu, Tim pengawas DPR juga memeriksa fasilitas dan sarana yang dibutuhkan jamaah selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Fasilitas yang diperiksa antara lain dapur umum, kamar mandi, tenda, alat pendingin, karpet, kecukupan air, distribusi makanan, dan evakuasi dan pengamanan jamaah dalam keadaan darurat.

"Kita mengharapkan seluruh jamaah kita diberikan pelayanan terbaik. Tidak boleh ada yang tidak kebagian makanan, tidak bisa wudhu, tidak bisa ke kamar mandi, dan lain-lain. Selain itu, selama wukuf, diharapkan mereka tidak kepanasan dan tetap nyaman melakukan ibadah," ujar Saleh.

Tim Pengawas Haji DPR RI menilai bahwa Kemenag dan PPIH telah melakukan persiapan yang matang. Semua fasilitas yang dijanjikan kepada DPR ketika pembahasan BPIH telah disediakan. Termasuk penyediaan sarana water cooler yang baru tahun ini diadakan.

Tim Pengawas Haji DPR juga melihat setiap maktab akan diisi oleh kurang lebih 3000 jamaah. Di setiap maktab disediakan 10 kamar mandi untuk laki-laki dan 10 untuk perempuan. Setiap maktab akan difasilitasi water cooler sebanyak 60 unit. Selain itu, PPIH juga menyiapkan dapur umum untuk keperluan memasak makanan bagi para jamaah selama wukuf.

"Tahun ini, seluruh maktab Indonesia akan difasilitasi dengan karpet. Itu adalah fasilitas yang diberikan oleh muassasah (penyelenggara haji) secara gratis. Kalau harus menyewa, tentu biayanya sangat mahal," kata Saleh.

"Salah satu kendala yang sulit dihindarkan kemungkinan adalah kepadatan lalu lintas di kawasan Armina. Karena itu, para petugas haji diminta untuk memandu para jamaah agar disiplin dan tepat waktu. Itu sangat penting untuk memudahkan mobilisasi para jamaah dari Mekkah, Arafah, Muzdalifah, dan Mina," ucap dia.

Tim Pengawas Haji DPR RI juga melakukan peninjauan ke Muzdalifah dan Mina. Tim pengawas juga memeriksa kebutuhan dan fasilitas para jamaah. Termasuk fasilitas tenda, kamar mandi, dapur umum, dan lalu lintas jamaah dari dan menuju jamarat (tempat melontar jumroh).

"Alhamdulillah, menurut pemantauan kami, di Mudalifah dan Mina juga sudah disiapkan dengan baik. Tinggal kita berdoa agar semua jamaah haji kita bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan tidak menemukan kendala," tutur Saleh.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home