Erntedankfest: Pesta Panen Ala Gereja Jerman

BIELEFELD, SATUHARAPAN.COM – Acara  pesta panen atau mempersembahkan hasil panen yang menjadi tradisi gereja masih terus dilakukan bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Jerman, seperti yang dilakukan oleh Jemaat gereja (kirche) Zion di Bethel, Bielefeld pekan lalu.

Pesta panen umat Kristen atau di Jawa disebut unduh-unduh  diadakan sebagai tanda ucapan syukur kepada Tuhan atas hasil bercocok tanam dan beternak yang dilakukan warga jemaat gereja.

Acara di Jerman punya nuansa sendiri untuk pesta panen yang disebut sebagai Erntedankfest yang berarti pesta ucapan syukur, seperti diceritakan Litany Hyrra Rorasay, relawan di Bethel asal Indonesia. Erntedankfest ini diadakan biasanya dua pekan memasuki musim gugur, yaitu musim akhir panen dari kegiatan bercocok tanam para warga Jemaat Gereja sebelum akhirnya memasuki musim dingin.

Hasil panen yang disajikan di sana adalah tomat, labu, lobak, kentang, apel, spinat, brokoli, kol, susu, telur, dan roti. Terdapat juga bunga-bunga dari taman pribadi yang sudah disusun cantik dalam beragam warna.

Selain itu, stand-stand yang didirikan di halaman gereja ada juga yang menyediakan makanan ala Jerman seperti sosis atau wafel dan stand permainan untuk anak-anak, seperti kegiatan menyusun puzzle dan mewarnai.

Dana untuk Pelayanan

Namun sistem yang digunakan dalam jual-beli di sini berbeda dengan Indonesia. Jika Indonesia memakai sistem lelang, di Jerman langsung dijual kepada pembeli dengan harga kisaransatu  sampai 10 euro. Seikat bunga, misalnya dijual dengan harga lima euro, satu sosis seharga satu euro, satu buah labu bisa sampai lima euro tergantung besarnya.

Uang hasil penjualan hasil panen itu dikumpulkan dan disumbangkan kepada institusi pelayanan setempat.

Bethel sendiri merupakan institusi pelayanan di kota Bielefeld yang mengelola fasilitas dan pelayanan rumah sakit, sekolah luar biasa, fasilitas rehabilitasi epilepsi, dan panti jompo. Seluruh penduduk Bethel  ikut serta dalam acara Erntedankfest tersebut. Tua, muda, yang sehat, yang sedang sakit, semua dapat berpartisipasi. Ya, semuanya ingin turut serta mengucap syukur kepada Tuhan.

Editor : Sabar Subekti