Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 18:35 WIB | Selasa, 04 Agustus 2015

Fahri: Melemahnya Rupiah, Wajah Perekonomian

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah di Press Room, Lobby Gedung Nusantara III, Jakarta, hari Selasa (4/8). (Foto: Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tren menurunnya nilai tukar rupiah sekarang ini dinilai oleh Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah merupakan wajah dari perekonomian secara umum. Menurut dia, apabila kepercayaan kepada market turun, maka efeknya akan mempengaruhi pasar modal dan kurs rupiah.

“Jika kepercayaan kepada market kita turun, itu efeknya kepada pasar modal, kepada kurs. Bahwa melemahnya kurs ini adalah wajah dari perekonomian secara umum,” Fahri Hamzah dalam konferensi pers di Press Room, Lobby Gedung Nusantara III, Jakarta, hari Selasa (4/8).

Menurut Fahri Hamzah, terjadinya pelemahan rupiah akan mengkhawatirkan terhadap rating (penilaian) dunia kepada Indonesia. “Nah kalau ini terus terjadi, kita mengkhawatirkan rating. Karena dalam ekonomi dunia yang global sekarang ini, seluruh dunia juga memantau dan membaca kita secara akurat,” katanya.

“Kalau rating kita turun, maka segera kepada pasar dunia itu dikirimkan kabar bahwa Indonesia menjadi tempat yang tidak terlalu baik untuk melakukan kegiatan ekonomi,” kata dia menambahkan.

Oleh karena itu, kata Fahri Hamzah, maka bisa-bisa akan ada pullout (penarikan) dari investasi global. “Ini memang sangat membahayakan. Jadi lebih subtantif kita minta kepada pemerintah untuk berbicara sebab-sebab daripada melemahnya kinerja perekonominan Indonesia,” kata politisi dari PKS itu.

Jaga Stabilitas

Sementara itu, di tempat terpisah Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro mengatakan Pemerintah Indonesia bersama Bank Indonesia (BI) berkomitmen menjaga stabilitas sekaligus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Sekarang ini kita menjaga stabilitas sambil mencari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro saat konferensi media di Gedung BI, Jakarta, hari Selasa (4/8).

Bambang Brodjonegoro menjelaskan bahwa kondisi melemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini sangat berbeda dengan krisis 1997. "Tahun 1997 yang terjadi adalah pertumbuhan ekonomi yang luar biasa namun stabilitas tidak terjaga. Begitu stabilitas tidak terjaga, ekonomi collaps," kata Menkeu.

Akan tetapi, Bambang Brodjonegoro melanjutkan, kalau stabilitas ekonomi terjaga, meski ada tekanan eksternal, Indonesia masih bisa stabil sambil pertumbuhan yang sedang tertekan ini diupayakan dapat tumbuh.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home