Loading...
DUNIA
Penulis: Dany Brakha 11:07 WIB | Kamis, 02 Mei 2013

Flu Burung H7N9 Bisa Menyerang Usia 2 - 81 Tahun

Ilustrasi. (foto: bbc.co.uk)

LONDON, SATUHARAPAN.COM - ”Pandemi flu burung sekarang ini mampu menyerang manusia mulai dari usia dua hingga 81 tahun,” kata Profesor Jeremy Farrar. Dia adalah pakar flu burung dan direktur terpilih badan penelitian terbesar di dunia untuk amal bernama Welcome Trust. “Penangan yang terukur memang sudah dilakukan, namun virus itu tidak dapat dianggap enteng,” ia menambahkan.

Dia menegaskan bahwa virus flu burung yang bermutasi dan menjangkiti menusia memerlukan perhatian serius. Diduga ada kecenderungan bahwa orang berusia lanjut terbukti mampu hidup lama karena memiliki kebalan terhadap infeksi virus yang serupa dengan flu burung. “Tetapi belum ada tanda-tanda lintas usia yang memiliki kekebalan terhadap H7N9,” kata Profesor itu.

Sejak kasus pertama muncul di bulan April, virus flu burung jenis H7N9 ini telah menjangkiti 126 orang. Sebanyak 24 di antaranya meninggal dan sebagian lainnya berada dalam perawatan. Meski belum ada bukti kuat mengenai bagaimana penyebarannya, dikhawatirkan kecepatan dan penyebaran virus ini menjadi ancaman global. Para peneliti menyarankan untuk serius dalam menanganinya.

Direktur Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Profesor John McCauley mengatakan, “Jumlah kasus H7N9 tidak biasa.” Dari 126 orang yang terkena H7N9, seperlimanya meninggal dan lima orang berhasil pulih serta sisanya masih ditangani rumah sakit. Dampak virus flu burung jenis baru ini adalah infeksi pneumonia berat, keracunan darah, dan kegagalan organ.

"WHO menganggap ini ancaman serius,  tapi kami tidak tahu sampai pada tahap ini apakah akan menyebar dari manusia ke manusia," kata direktur WHO. Sejauh ini penyebaran H7N9 sedang ditelusuri apakah melalui kontak dengan unggas. “Jika virus mampu beradaptasi dan mampu menyebar antar mansuaia, akan menimbulkan ancaman yang jauh lebih besar dan para ilmuwan memperingatkan cepatnya mutasi virus ini,” tegas Profesor John McCauley.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home